Esposin, SRAGEN-Seorang perempuan muda terbaring di ruang Annisa 1 RSU Assalam Gemolong, Sragen, Jumat (17/5/2024) siang. Dia adalah Niken Sinta Bela Permata Devi, 24, yang merupakan ibu dari bayi kembar tiga.
Dia masih masa pemulihan setelah melalui proses persalinan tiga orang bayi kembar identik berjenis kelamin perempuan pada Kamis (16/5/2024) sore. Di ruangan itu, Niken ditemani ibunya dan suaminya, Habib Andriyanto, 25.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Niken terlihat masih lemah. Namun wajahnya tampak bahagia. Ia masih bisa tersenyum lebar saat diajak bercanda. Niken, sapaan akrabnya, terlihat senang dengan tiga bayi kembarnya yang merupakan hasil dari kehamilan kedua setelah anak pertamanya, laki-laki, yang kini baru berumur tiga tahun.
“Awalnya saya ikut KB tetapi kebobolan. Waktu di USG [ultrasonografi] pertama baru diketahui kembar dua. Setelah USG kali ketiga, baru ketahuan ternyata kembar tiga. Ya, Alhamdulillah. Ini merupakan kehiran anak yang kedua tetapi langsung mendapat tiga bayi. Anak pertama berumur tiga tahun, laki-laki,” kata Niken saat berbincang dengan Esposin, sembari berbaring di ranjang.
Setelah mengetahui bayi yang dikandungnya kembar tiga, Niken sempat kaget dan seperti tidak percaya. Ia tetap merawat dan menjaga kandungannya dengan baik. Ia dan suaminya rajin memeriksakan kandungannya ke dokter spesialis kandungan yakni dr. Ismail Joko Sutresno, Sp. OG. Pemeriksaan kehamilan itu dilakukan Niken setiap tiga pekan sekali.
“Untuk menjaga bayi agar sehat yang penting makan banyak dan minum vitamin juga serta minum susu ibu hamil. Saya juga masih bekerja di pabrik pemintalan benang dan baru resign [keluar] menjelang Lebaran karena menunggu THR [tunjangan hari raya] cair,. Untuk makanan tidak ada pantangan. Bahkan minum susu ibu hamil saja harus dikasih es,” ujarnya sembari tersenyum.
Ibu dari bayi kembar tiga Sragen ini keluar dari pekerjaannya saat usia kandungan sudah tujuh bulan. Ia merasa perbedaan yang jauh antara hamil pertama dengan hamil kedua. Saat hamil pertama, kata dia, terasa ringan tetapi saat hamil kedua ini berat. Niken ternyata ngidam buah kurma. Ia menilai permintaan bayi tidak rewel.
Ibu dari bayi kembar tiga ini merupakan kelahiran di Desa Banaran, Kalijambe, Sragen, tetapi setelah menikah ikut suami tinggal di Dukuh Nempan Waru, Kebakkramat, Karanganyar. Habib Andriyanto, suami Niken, kaget dan senang begitu mengetahui bayi yang dikandung istrinya tiga orang kembar.
Habib sudah berencana setelah pulang dari RSU, untuk sementara tinggal di rumah orang tua Niken di Kalijambe karena untuk mengasuh tiga orang bayi harus meminta bantuan ibu mertuanya.
“Nanti dibantu simbah, jadinya tidak repot. Sebelumnya, saya tidak pernah mimpi sama sekali. Dari keluarga saya juga tidak ada yang riwayat kembar. Hanya simbah dari istri yang pernah kembar dua orang,” kata Habib yang bekerja sebagai buruh swasta.
Habib sudah punya rencana nama yang diberikan untuk ketiga anaknya yang baru lahir, yakni Kiena, Kiara, dan Kania. Dia mengatakan tiga nama itu merupakan nama panggilan untuk tiga bayi perempuan kembar identik itu.
Dokter spesialis kandungan RSU Assalam Gemolong, Sragen, dr. Ismail Joko Sutresno, Sp. OG, mengatakan sebelum pulang, ibu dan ayah bayi kembar tiga itu diberi edukasi tentang cara mengasuh bayi yang sehat, termasuk pemberian gizi yang baik untuk si bayi. Dia berharap ketiga bayi kembar itu dapat diberi ASI eksklusif selama enam bulan.
“Jadi, ibunya harus mendapatkan gizi yang cukup. Normal berat badan bayi lahir itu 2,5 kg. Ini karena tiga bayi maka berat badannya tidak besar tetapi dua bayi di antaranya beratnya 2,2 kg dan 2,3 kg, hanya satu bayi yang beratnya 1,8 kg,” katanya.