by Redaksi - Espos.id Solopos - Kamis, 15 September 2011 - 07:38 WIB
Klaten (Esposin)--Hutan di wilayah Kabupaten Klaten rawan kebakaran terkait kemarau panjang tahun ini. Hutan yang rawan kebakaran adalah ribuan hektare kawasan hutan negara.
Sementara ribuan hektare hutan yang dikelola Dinas Pertanian Kabupaten Klaten tidak terkategori rawan kebakaran.
Kasi Rehabilitasi Lahan Perlindungan Hutan (RLPH) Bidang Kehutanan Dinas Pertanian Kabupaten Klaten, Gatot Haryanto, mengatakan potensi kebakaran tak mengancam kawasan hutan yang dikelola Dinas Pertanian karena tanaman di hutan-hutan tersebut mayoritas masih muda.
"Tanaman masih muda, jadi belum banyak daun yang jatuh ke tanah, sehingga tidak terlalu rawan kebakaran," jelasnya saat ditemui Espos, Selasa (13/9/2011), di ruang kerjanya.
Menurut Gatot, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi potensi kebakaran di kawasan hutan negara. Upaya itu dengan sosialisasi. "Satu bulan sekali kami pasti sosialisasi ke masyarakat di sekitar kawasan hutan tersebut," katanya.
Sosialisasi tersebut dilakukan dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya memelihara hutan melalui Lembaga Masyarakat Daerah Hutan (LMDH).
"Bentuknya hanya imbauan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan serta sembarangan menyalakan api di hutan. Pengelolaan hutan negara bukan wewenang kami. Yang mengelola adalah Perum Perhutani," ujarnya.
Di wilayah Klaten terdapat 12 kelompok LMDH. Di Kecamatan Bayat, LMDH dibentuk di Desa Krakitan, Krikilan, Jotangan, Wiro, Tawangrejo, Talang, Gunung Gajah, Kebon dan Banyuurip.
Sementara itu, hutan lainnya berada di wilayah Melikan, Wedi dan di kawasan objek wisata Jimbung, Kalikotes.
(m103)