Langganan

HIBAH UN HABITAT : Pemkot Minta Pendapat Kemenkeu - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Chrisna Chanis Cara Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 12 Juni 2014 - 07:11 WIB

ESPOS.ID - Hadi Rudyatmo (JIBI/Solopos/dok)

Esposin, SOLO--Pemkot Solo segera berkonsultasi ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait proses hibah dana UN Habitat dalam program Griya Layak Huni (GLH). Dana program senilai Rp3 miliar bakal diajukan untuk dihibahkan ke Pemkot.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bapermas) PP PA dan KB, Anung Indro Susanto, mengatakan Kemenkeu bakal dimintai pendapat soal teknis pengajuan hibah maupun pengembalian sejumlah dana program GLH. Anung mengatakan dana dan aset GLH yang dimintakan hibah setara Rp3 miliar. Dana tersebut yakni pembelian tanah di Mojosongo senilai Rp1,9 miliar dan biaya penjamin kredit senilai Rp1,1 miliar.

Advertisement

“Kami masih menunggu naskah pengajuan hibah dari Kemenkeu,” ujarnya saat ditemui wartawan di Balai Kota, Rabu (11/6/2014).

Sebagai informasi, kerja sama Pemkot dengan UN Habitat ihwal program GLH berakhir bulan ini. UN Habitat memutuskan hanya menghibahkan sebagian dana menyusul hasil negatif BLUD GLH dalam pengelolaan program. Diketahui, BLUD hanya mampu mengelola dana Rp3 miliar dari total Rp9 miliar yang dikerjasamakan sejak tahun 2010.

“Sisa dana Rp6 miliar tetap dikembalikan sesuai permintaan UN Habitat. Mekanismenya juga masih menunggu pemerintah pusat.”

Advertisement

Dalam pekan ini pihaknya akan minta kejelasan Kemenkeu soal teknis pengajuan hibah maupun pengembalian dana. Disinggung apakah pertemuan itu juga membahas pemanfaatan tanah di Mojosongo, Anung menampiknya. Anung mengklaim UN Habitat telah menyerahkan sepenuhnya pengelolaan tanah seluas 4.000 meter persegi itu pada Pemkot.

“Diserahkan kepada Pemkot untuk diberikan pada rakyat. Kemarin perjanjiannya seperti itu.”

Sementara, opsi pemanfaatan lahan untuk relokasi hunian kumuh makin diseriusi. Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, mengaku sudah menyiapkan beberapa opsi untuk pemanfaatan lahan di Mojosongo. Saat ini pihaknya masih mengkaji sejumlah wilayah yang dibidik dalam program relokasi.

Advertisement

“Ya arahnya untuk relokasi hunian kumuh atau yang di wilayah bantaran sungai. Namun pengecualian bagi warga di bantaran Sungai Bengawan Solo karena itu sudah ada alokasinya sendiri,” tuturnya.

Menurut Wali Kota, warga akan diberi hunian dengan luas sekitar 30-40 meter persegi. Dengan kalkulasi itu, Rudy menaksir mampu membangun 100 rumah di lahan Mojosongo. “Kami jamin bantuan ini gratis,” ucapnya.

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif