by Redaksi - Espos.id Solopos - Kamis, 13 November 2014 - 22:31 WIB
Esposin, SUKOHARJO--Areal persawahan di Sukoharjo masih menyimpan harta karun berupa benda-benda kuno. Antonius Bimo Kokor Wijanarko, salah satu pecinta benda-benda kuno di Sukoharjo meyakini masih ada sekitar 96% benda kuno yang masih terpedam. (Sewa Paranormal Tunjukkan Lokasi)
"Keyakinan saya, BCB yang tercatat saat ini baru 4% dari yang masih terpendam," paparnya kepada Esposin belum lama ini. (Sekotak Perhiasan Kuno Ditemukan)
Ia optimistis partisipasi masyarakat untuk menyelematkan BCB akan tumbuh dengan sendirinya seiring dengan adanya museum dan upaya penyadaran secara terus menerus. (Sukoharjo Surga Pemburu Harta)
"Saya dulu ketika mencanangkan akan bangun perpustakaan, buku-buku dari warga berdatangan. Nah, ini sama dengan musuem BCB, ketika sudah dibangun museum, dikelola secara profesional, maka BCB akan berdatangan dari warga," paparnya. (Pemkab Sukoharjo Tidak Tahu)
Ari Kusworo, salah satu warga Begajah, Sukoharjo mendukung adanya museum sejarah di Sukoharjo. Betapapun membutuhkan dana yang besar dan kendala cara pandang warga yang beragam, namun edukasi tentang pentingnya penyelamatan heritage harus dimulai dari sekarang.
Sekarang tinggal bagaimana para pemangku kebijakan di Sukoharjo melihat harta karun yang tependam itu.
Kepala Seksi (Kasi) Sejarah dan Kepurbakalaan Dinas POPK, Agus Dwi Atmanto, juga sepakat mengenai perlunya pembangunan museum purbakala Sukoharjo. Menurut dia, pembangunan museum tersebut sudah sangat diperlukan lantaran banyak benda purbakala yang masih berserakan di Sukoharjo.
“Tapi kan harus ada kajian dari BP3 [Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala] juga. Siapa tahu dengan ditemukannya situs di Joho akan ada penelitian sehingga Sukoharjo sangat layak mendirikan museum sendiri,” papar dia.