Esposin, KLATEN—Wakil Bupati Yoga Hardaya menyatakan keprihatinannya terkait kasus kenakalan remaja yang terjadi di wilayah Kota Bersinar akhir-akhir ini. Dia berharap kejadian serupa tidak kembali terulang.
"Kami sangat menyayangkan adanya remaja-remaja di Kabupaten Klaten yang terlibat pada kenakalan remaja, sebagai tindak lanjut kami akan melakukan sosialisasi dan juga komunikasi kepada sekolah maupun masyarakat," terang Yoga seusai memimpin Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke—95 di halaman Pendopo Ageng Kabupaten Klaten, Sabtu (28/10/2023).
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Dalam kesempatan tersebut, Yoga juga mengimbau masyarakat agar dapat bersama-sama menjaga keamanan wilayah masing-masing.
"Kami menginstruksikan untuk siskamling digalakkan dan juga sosialisasi edukasi di semua wilayah Kabupaten Klaten terkait dengan remaja-remaja kita, di mana kenakalan ini supaya bisa berhenti dan Klaten menjadi aman dan nyaman," ungkapnya.
Sementara itu, Upacara Peringatan Hari Sumpah Pemuda dihadiri Sekretaris Daerah, Forkopimda, Pejabat TNI dan Polri, serta diikuti perwakilan pelajar SMP dan SMA Kabupaten Klaten.
Dalam kegiatan yang mengusung tema Bersama Majukan Indonesia itu, Wabup Yoga membacakan amanat resmi dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.
Dia menjelaskan saat ini Indonesia sedang berjuang menyelesaikan berbagai masalah, namun masalah-masalah tersebut tidak boleh menjadi hambatan pemuda dalam melaju menuju Indonesia maju serta menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.
Menurut Yoga, pemuda telah diberi ruang partisipasi yang luas oleh pemerintah untuk mewujudkan masa depan Indonesia. Perkembangan teknolgi terkini dan yang semakin cepat menimbulkan kesenjangan penguasaan teknologi dan informasi antargenerasi.
"Penguasaan pemuda terhadap teknologi dan informasi serta literasi digital menjadi suatu hal yang harus diseriusi," papar Wabup dalam siaran pers yang diterima Esposin.
Mengutip lamongankab.go.id, tanggal 28 Oktober yang diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda adalah hari di mana para pemuda berikrar untuk bersatu dalam satu bangsa, tanah air, dan bahasa yang sama.
Sumpah Pemuda dicetuskan dalam Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928. Namun sebelum itu, para pemuda sudah terlebih dahulu mengupayakan persatuan melalui Kerapatan Besar Pemuda (Kongres Pemuda I) yang dilaksanakan 30 April sampai 2 Mei 1926 di Batavia.
Kongres Pemuda II dilangsungkan selama dua hari pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 yang terbagi dalam tiga kali rapat yang masing-masing rapat dilaksanakan di gedung yang berbeda.Dalam rapat ketiga ini, sebelum rumusan hasil kongres dibacakan, terlebih dahulu diperdengarkan lagu ciptaan Wage Rudolf Supratman, yakni Indonesia Raya yang nantinya akan menjadi lagu kebangsaan Indonesia setelah merdeka. Setelahnya, putusan kongres dibacakan dan diikuti oleh seluruh peserta, sebuah putusan yang kita kenal sebagai Sumpah Pemuda.
Adapun ikrar Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut:
Pertama
Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Kedua
Kami, putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia
Ketiga
Kami, putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia