by Ayu Abriyani K.p Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 2 November 2015 - 19:40 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi Kartu Insentif Anak (JIBI/Solopos/Antara
Esposin, SOLO--Program Kartu Intensif Anak (KIA) yang sudah ada sejak 2009 atau saat masih pemerintahan Walikota Joko Widodo hingga kini belum maksimal. Dari total 150.000 anak yang ada di Solo, kepemilikan KIA baru 30 persennya atau sekitar 50.000 anak.
Menurut Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil), Suwarta, masih minimnya kepemilikan KIA tersebut karena belum banyak orang yang tahu manfaat dari KIA. Selain menjadi kartu identitas anak karena belum berhak memiliki kartu tanda penduduk (KTP), KIA juga bermanfaat dalam pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, makanan, wisata, olahraga, dan hiburan.
"Kami menyayangkan belum banyak orang yang mengetahui manfaat KIA. Padahal, dengan kartu tersebut, anak bisa mendapatkan pelayanan lebih terutama diskon di tempat tertentu yang sudah bekerja sama dengan kami. Ada sekitar 51 rekanan di Solo yang memberikan fasilitas berupa diskon mulai lima persen hingga 50 persen untuk pembelian barang atau pelayanan," katanya saat dihubungi Esposin, Senin (2/11/2015).
Contohnya, lanjut dia, saat anak yang memiliki KIA ingin berenang di salah satu hotel di Solo yang bekerjasama dengan Pemkot, pengelola hotel akan memberikan diskon tertentu. Sama halnya saat anak hendak membeli buku. Di Solo ada sejumlah toko buku yang memberikan diskon bagi anak yang memiliki KIA.
Minimnya kepemilikan tersebut, membuatnya berupaya menggenjot jumlah kepemilikan KIA. Dispendukcapil melakukan berbagai cara untuk meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat, di antaranya dengan jemput bola melalui kerja sama dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora), PKK, RT dan RW, serta panti asuhan.
Suwarta pun mengimbau warga Solo yang memiliki anak segera mengurus KIA agar anak mendapat pelayanan lebih dari program itu. Ia juga menyatakan salah satu tujuan KIA juga untuk mendukung Solo sebagai kota layak anak.