by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Minggu, 6 Februari 2022 - 23:38 WIB
Esposin, SRAGEN—Ular tanah (Calloselasma rhodostoma) merupakan salah satu jenis ular berbisa tinggi. Habitat ular tanah banyak dijumpai di Sragen wilayah utara.
Ketua Exalos Regional Sragen, Lanjar Purbowo, mengatakan komunitasnya mendapatkan laporan seorang warga digigit ular tanah di perkarangan rumah Dukuh Grogol RT 016 RW 005, Desa Kedawung, Kecamatan Mondokan, Sragen, Sabtu (5/2/2022) malam. Exalos bersama PMI Sragen melakukan pertolongan.
“Ular tanah termasuk berbisa tinggi. [Kasus gigitan ular] seperti di Sumberlawang dulu yang membuat tangan korban sampai menghitam. Tapi pantauan kami [terhadap korban gigitan ular dari Dukuh Grogol] sampai hari ini cukup bagus untuk lukanya,” jelasnya, Minggu (6/2/2022).
Baca Juga: Hi Ular Piton 1,5 Meter Lilit Usuk Kamar Lansia di Kroyo Sragen
Baca Juga: Hi Ular Piton 1,5 Meter Lilit Usuk Kamar Lansia di Kroyo Sragen
Lanjar mengatakan belum mengetahui secara detail mengenai kronologi korban sampai tergigit ular. Namun habitat ular tanah berada di Sragen bagian utara, termasuk di Kecamatan Mondokan.
“Untuk habitatnya di lahan kering, seperti Sragen di wilayah utara kebanyakan. Kami belum pernah menemui di wilayah Sragen selatan. Utara sering sampai perbatasan Ngawi dan sampai Bojonegoro,” kata dia.
Baca Juga: Jangan Panik, Begini Tips Aman Saat Bertemu Ular dari Exalos Sragen
Sebelumnya, seorang warga Desa Ngargosari, Kecamatan Sumberlawang, Sragen, Wagiyo, 45 digigit ular berbisa jenis calloselasma rhodostoma yang membuat tangan kanannya bengkak, melepuh, dan berwarna hitam hingga sulit digerakkan.
Informasi yang dihimpun Esposin, gigitan ular itu didapat Wagiyo saat dia membersihkan ladangnya pada Senin (28/9/2020). Selesai membabat rumput dan dedaunan, ia beristirahat sejenak dengan duduk di atas bebatuan. Tanpa disangka, dari celah batu itu terdapat ular bandotan yang dikenal berbisa dengan racun tinggi.
Ular itu tiba-tiba menggigit lengan kanan Wagiyo. Spontan Wagiyo mengibaskan lengan kanannya hingga gigitan ular itu terlepas. Sambil menahan sakit akibat gigitan ular, Wagiyo pun pulang dan menganggap semua akan baik-baik saja. Namun, beberapa saat kemudian, dia merasakan nyeri yang luar biasa pada lengan kanannya.
Baca Juga: Hiii Tebing Sungai di Karangmalang Sragen Ini Diduga Jadi Sarang Ular Piton
Alih-alih sembuh, dampak gigitan ular itu justru semakin mengganas. Selain membengkak, lengan kanan Wagiyo juga melepuh dan menghitam seperti gosong. Terdapat benjolan-benjolan di permukaan kulit yang berisi cairan. Kondisi itu membuat lengan kanan Wagiyo sulit untuk digerakkan.
Pada Rabu (30/9/2020) sore, sukarelawan dari PMI Sragen datang untuk menjemput Wagiyo dan membawanya ke RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Pemerintah Desa (Pemdes) Ngargosari juga datang untuk membujuk Wagiyo supaya mau dibawa ke rumah sakit.
Baca Juga: Warga Ngaku Lihat Ular Piton 4 Meter di Tebing Sungai di Karangmalang Sragen
Akan tetapi, bujukan dari sukarelawan PMI, Pemdes Ngargosari dan keluarga tidak bisa mengubah pendirian dari Wagiyo. Ia tetap kukuh tak mau dibawa ke RS dengan dalih tetangganya yang pernah dirawat di rumah sakit akibat gigitan ular justru meninggal dunia.