Langganan

GEMPA MULTIPHASE MERAPI Meningkat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Redaksi  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 14 Februari 2012 - 15:03 WIB

ESPOS.ID - Gunung Merapi (dok)

Advertisement

BOYOLALI--Aktivitas kegempaan di Gunung Merapi menunjukkan tren naik signifikan dalam beberapa hari terakhir. Hanya dalam tempo enam hari, frekuensi gempa multiphase (MP) meningkat lebih dari enam kali lipat.

Pos Pengamatan Gunung Merapi Desa Jrakah, Kecamatan Selo, mencatat data kegempaan periode 5-11 Februari, menunjukkan lonjakan signifikan dibandingkan data pada 29 Januari-4 Februari. Meski demikian, masyarakat diminta tetap tenang karena Merapi masih berstatus aktif normal.

Petugas pos pengamatan, Tri Mujianto, menyebutkan pada periode 29 Januari hingga 4 Februari, terjadi lima kali guguran, 18 kali MP, 12 kali gempa tektonik dan satu kali gempa vulkanik dangkal (VB). Sedangkan data 5-11 Februari mencatat lima kali guguran, 125 kali MP, tiga kali gempa tektonik dan 11 kali gempa vulkanik dangkal.

Advertisement

“Data kegempaan untuk periode 12-14 Februari masih dalam proses pendataaan. Tapi memang ada peningkatan gempa MP yang cukup signifikan,” kata Tri, ketika dihubungi wartawan, Selasa (14/2/2012).

Terpisah, relawan Jaringan Informasi Lingkar Merapi (Jalin) Merapi, Mujianto, menyebut peningkatan gempa MP memungkinkan terbentuknya kubah lava baru. Namun sejauh ini belum tercatat adanya peningkatan gempa tektonik. Mujianto juga meminta masyarakat tidak perlu resah, namun tetap harus waspada.

Mujianto juga menginformasikan tentang sejumlah kera yang turun dari Merapi dalam beberapa hari terakhir. Setelah itu pihaknya langsung berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Merapi dan mendapat informasi tentang peningkatan data kegempaan. Namun untuk perkembangan kondisi Merapi yang terbaru, pihaknya mengaku masih menunggu info dari Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) pusat.

Advertisement

Sementara itu, warga di Lereng Merapi mengaku belum melihat tanda-tanda perubahan aktivitas gunung berapi aktif itu. Ketika dihubungi Esposin, Senin (13/2) malam, Kaur Pemerintahan Desa Klakah, Kecamatan Selo, Suryono, mengatakan aktivitas Merapi terlihat normal dari wilayahnya. Pihak pemerintah desa belum mendapat laporan dari warga terkait adanya kejanggalan aktivitas di puncak Merapi. Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Desa Tlogolele, Budi Harsono.

(JIBI/SOLOPOS/Yus Mei Sawitri)

Advertisement
Anik Sulistyawati - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif