Langganan

Foto Hoax tentang Banjir Solo Bikin Wali Kota Meradang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Indah Septiyaning W. Jibi Solopos  - Espos.id Solopos  -  Rabu, 29 November 2017 - 17:15 WIB

ESPOS.ID - Foto-foto hoax yang mengabarkan banjir di jalan-jalan utama Kota Solo. (Facebook)

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, geram dengan perilaku warganet yang menyebarkan foto-foto hoax tentang banjir di Solo.

Esposin, SOLO -- Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo geram dengan foto-foto hoax alias tipuan tentang banjir di Kota Solo yang tersebar di media sosial maupun aplikasi perpesanan.

Advertisement

Selain meresahkan masyarakat, gambar tersebut juga membuat orang nomor satu di Kota Solo ini kelimpungan. Foto-foto banjir parah di Jl. Slamet Riyadi terutama di sekitar Sriwedari ke timur beredar di media sosial dan aplikasi perpesanan. Padahal foto tersebut diketahui adalah foto saat banjir tahun lalu.

Akibat ulah iseng sejumlah orang tak bertanggung jawab itu, Rudy sapaan akrab Wali Kota mendapat telepon dari berbagai pihak, mulai kalangan pejabat pemerintah pusat hingga kepala daerah di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo. (Baca: Kampung Putat Terendam Banjir)

“Saya ditelepon banyak orang, bahkan sampai dari Jakarta. Mereka menelepon tanya foto itu [banjir di Jl. Slamet Riyadi],” kata Rudy ketika dijumpai wartawan seusai upacara Peringatan HUT ke-46 Korpri di Stadion Sriwedari, Rabu (29/11/2017).

Advertisement

Dia mengaku selama Selasa (28/11/2017) sore hingga malam hari mendapat telepon dari orang-orang di Ibu Kota yang menanyakan kabar banjir di Jl. Slamet Riyadi. Ia pun mengutuk orang iseng yang menyebarkan hoax tentang kebencanaan via media sosial dan aplikasi perpesanan tersebut.

Perilaku iseng ini jelas menimbulkan keresahan di masyarakat. “Saya minta yang menyebar hoax, berhentilah. Kasihan masyarakat,” pintanya. (Baca: Siswa SMPN 6 Solo Tetap Belajar Meski Sekolah Tergenang Banjir)

Rudy meminta agar masyarakat tidak reaktif dengan langsung menyebarkan semua informasi yang diterima. Setidaknya konfirmasikan kebenaran foto tersebut, bisa melalui layanan aduan masyarakat Solo dan lainnya. “Jadi tidak asal sebar hoax,” katanya.

Advertisement

Selain menimbulkan keresahan, kabar bohong yang meluas juga cukup merepotkan petugas kebencanaan dan sukarelawan di lapangan. Padahal saat ini, Rudy mengatakan kondisi drainase dalam Kota Solo sudah berjalan optimal. Banjir tahun lalu mengepung Kota Bengawan terjadi akibat belum optimalnya drainase kota.

Kala itu, drainase kota tengah dalam tahap pembangunan. Namun, kini keadaan Kota Solo relatif terkondisikan. Rudy mengklaim perbaikan drainase di beberapa lokasi tengah kota membuahkan hasil.

Misalnya box culvert yang dipasang di Jl. Slamet Riyadi dapat mengurangi genangan air selama ini menjadi langganan di Kantor Pengadilan Negeri (PN). “Sekarang lihat saja apakah masih ada genangan besar di dalam kota, Kalitan sekarang sudah kering,” katanya.

Ketua tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Sewu, Budi Utomo, juga dibuat kewalahan dengan banyaknya telepon masuk dari masyarakat yang mencari kejelasan tentang informasi banjir. “Akhirnya saya arahkan ke alamat Facebook Sibat, BPBD, atau media yang kredibel. Di luar itu jangan dipercaya," kata dia.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif