by Ponco Suseno - Espos.id Solopos - Jumat, 22 Januari 2021 - 21:15 WIB
Esposin, KLATEN - Pemerintah Kecamatan Prambanan, Klaten, menutup akses jembatan Kali Kongklangan, Desa Cucukan, kecamatan setempat, Jumat (22/1/2021) pagi. Penyebabnya, fondasi jembatan tersebut terancam ambles setelah tanahnya terkikis air yang dinilai cukup deras.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin, pegawai Kecamatan Prambanan memperoleh laporan dari warga di Cucukan bahwa tanggul di dekat Jembatan Kali Kongklangan mulai terkikis derasnya air, Jumat (22/1/2021) pukul 08.00 WIB. Debit air yang besar mampu mengikis tanah di dekat fondasi jembatan tersebut. Alhasil, jembatan terancam ambles.
Catat! Ini Pedoman Bagi Calon Penumpang KRL Solo-Jogja
"Air itu keluar dari bawah fondasi jembatan ke samping kiri. Awalnya kecil, lama-lama alirannya besar. Kondisi ini sangat membahayakan sehingga jembatan harus ditutup," kata Camat Prambanan, Suhardi, kepada Esposin, Jumat (22/1/2021).
Suhardi mengatakan jembatan tersebut menghubungkan dua desa di Prambanan, yakni Cucukan dan Kotesan. Penutupan jembatan ditujukan agar tak membahayakan para pengguna jalan. Agar tak dilintasi pengguna jalan, jembatan tersebut ditutup dengan dahan kayu dan bambu.
Aparat polisi juga membentangkan garis polisi di jembatan tersebut. "Penutupan jembatan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.
Suhardi mengatakan aliran air di bawah jembatan tersebut juga mengancam kekuatan tanggul. Jika tanggul jembol dipastikan akan mempengaruhi tanaman pertanian di sekitar jembatan.
"Jika dibiarkan terus di tengah musim hujan ini, tanggul akan jebol. Dampaknya ke areal pertanian seluas 150 hektare. Areal pertanian itu berada di beberapa desa di Kecamatan Prambanan, seperti Cucukan, Kotesan, dan Sengon," katanya.
"Untuk sementara akan dicarikan solusi membendung lokasi dengan karung yang diisi tanah. Itu pun kalau mampu," katanya.
Prank Ngawur: Remaja Ini Ganti Hand Sanitizier dengan Lem Super
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Klaten, Sip Anwar, mengatakan kesiapsiagaan bencana di Kabupaten Bersinar terus dilakukan. Di antaranya, menghadapi ancaman erupsi Gunung Merapi, angin kencang, banjir, dan lainnya.
Pemantauam kondisi wilayah melibatkan para sukarelawan di Klaten. "Kami siaga semuanya untuk menghadapi berbagai potensi bencana," katanya.