Langganan

Elevasi Bengawan Solo Naik, Warga Sragen di Bantaran Diimbau Waspada - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Senin, 27 Februari 2023 - 10:39 WIB

ESPOS.ID - Siaga bencana ilustrasi (padangekspres.co.id)

Esposin, SRAGEN -- Warga Sragen yang tinggal di bantaran Sungai Bengawan Solo dan anak sungainya diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem lantaran volume air Bengawan Solo mulai naik lagi. Dari pantauan di Jurug, Solo, menunjukkan status siaga hijau/naik.

Imbauan tersebut diungkapkan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen, Agus Cahyono, saat dihubungi Esposin, Senin (27/2/2023). Agus mengatakan cuaca saat Senin masih mendung di wilayah hulu.

Advertisement

Dia berharap situasi hingga ke hilir di wilayah Sragen masih aman dan semoga tidak berdampak seperti beberapa pekan lalu.

“Warga di bantaran sungai itu masih waswas. Saat kondisi air sungai penuh kemudian turun biasanya disertai dengan gerusan tanah atau amblesnya tanah di bantaran. Saat air penuh seperti menjadi dinding tetapi begitu surut akan mengikis tanah di bantaran,” jelas Agus.

Advertisement

“Warga di bantaran sungai itu masih waswas. Saat kondisi air sungai penuh kemudian turun biasanya disertai dengan gerusan tanah atau amblesnya tanah di bantaran. Saat air penuh seperti menjadi dinding tetapi begitu surut akan mengikis tanah di bantaran,” jelas Agus.

Agus mengimbau kepada seluruh warga yang tinggal dekat bantaran sungai untuk waspada, terutama harus jeli melihat perkembangan volume sungai. Dia meminta warga tetap waspada saat saat hujan deras turun di malam hari.

Dia berharap air dari genting bisa diarahkan ke talang supaya tidak menjadi beban tanah di pinggir sungai sebagai antisipasi longsor.

Advertisement

Dari laporan sukarelawan di grup sungai, hampir semua bantaran sungai longsor tetapi yang ditangani BPBD yang berkaitan dengan hunian warga. Seperti di Pilang Masaran, BPBD sudah mengirim bantuan sand bag untuk membuat tanggul sebanyak 250 sak tetapi belum bisa tuntas.

Bayan Pilang, Desa Pilang, Masaran, Sragen, Indro Susilo, mengatakan warga sudah berkerja bakti membuat tanggul setinggil 1,5 meter dengan menggunakan 750 sand bag tetapi belum selesai.

Dia menyampaikan tanggul yang longsor itu panjangnya sampai 30 meter dan masih menyisakan lima meter yang belum ditumpuki sand bag.

Advertisement

“Pekan depan akan dilanjutkan kerja bakti lagi dan meminta bantuan sand bag lagi ke BPBD. Kondisi Bengawan Solo sekarang mengkhawatirkan karena air penuh. Air itu mengancam delapan rukun tetangga (RT) di Dukuh Jati, Desa Pilang. Ada sekitar 284 keluarga di delapan RT tersebut. Pembuatan tanggul itu supaya air tidak meluap,” jelasnya.

Advertisement
Ponco Suseno - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif