by Septhia Ryanthie Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Senin, 15 Oktober 2012 - 13:46 WIB
BOYOLALI - Pengolahan sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Winong, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, sempat terkendala menyusul rusaknya ekskavator milik Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral (DPUESDM) Boyolali. Dinas itu pun terpaksa meminjam alat berat dari instansi lain.
Hal itu diakui Kepala Seksi Persampahan Bidang Cipta Karya DPUESDM Kabupaten Boyolali, Sugeng Haryadi. Sugeng menuturkan menyusul rusaknya satu unit ekskavator yang selama ini digunakan untuk menata sampah di TPA Winong tersebut, sempat terjadi penumpukan sampah hingga ke jalan di sekitar TPA yang setiap harinya menampung minimal 70 meter kubik sampah dari beberapa pasar tradisional di Boyolali itu. Menindaklanjuti kerusakan ekskavator tersebut, selain memperbaiki kerusakan, pihaknya juga sempat meminjam ekskavator milik Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan).
“Namun setelah alat milik Disnakkan kami kembalikan, ternyata punya kami belum selesai diperbaiki,” terangnya. Untuk itulah, Sabtu (13/10/2012) lalu, pihaknya kemudian meminjam ekskavator dari Jogja dengan sistem sewa. Sugeng menyebutkan biaya sewa satu unit ekskavator tersebut senilai Rp175.000/jam. Pihaknya menyewa untuk 16 jam sambil menunggu perbaikan alat berat yang dimiliki DPUESDM selesai.