by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Jumat, 22 Oktober 2021 - 16:13 WIB
Esposin, SRAGEN — Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengatakan masih ada pondok pesantren (ponpes) yang sulit mengikuti vaksinasi Covid-19. Mereka beralasan tidak mendapat izin dari orang tua santri.
Bupati lantas meminta bantuan Polres dan Kodim 0725/Sragen untuk melakukan pendekatan persuasif mengatasi ponpes yang sulit ikut vaksinasi.
Penjelasan itu disampaikan Bupati Yuni Sukowati seusai mengikuti upacara Hari Santri Nasional di pelataran Makam Pangeran Sukowati, Pengkol, Tanon, Sragen, Jumat (22/10/2021). Ia didampingi Kapolres Sragen, AKBP Yuswanto Ardi dan Dandim, Letkol (Inf) Anggoro Heri Praktikno.
Baca Juga: Bupati Sragen: Dana Abadi Pesantren Jadi Kado Terindah di Hari Santri
“Cakupan vaksinasi untuk para santri sebenarnya cukup tinggi di Sragen, tetapi ada beberapa ponpes yang masih sulit untuk mengikuti program vaksin bagi santrinya. Saya minta tolong kepada Kapolres dan Dandim untuk pendekatan kepada beberapa ponpes tersebut. Ya, alasan mereka tidak dapat izin dari orang tua santri, terutama di luar Jawa Tengah,” ujar Yuni, sapaan ankrabnya.
“Jumlah ponpes yang sulit ikut vaksin itu tidak banyak, hanya beberapa saja,” ujar Yuni yang enggan menyebut jumlah ponpes dan daerah lokasi ponpes tersebut.
Baca Juga: Bantuan Ponpes Belum Merata, DPRD Sragen Inisiasi Perda Pesantren
Dia meyakini bila penerapan protokol kesehatan di ponpes sudah ketat karena di ponpes itu memiliki kultur yang berbeda. Yakni para santrinya patuh kepada kiai.
“Ya, semoga aman di Sragen. Untuk sementara Sragen masih PPKM [pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat] level 2. Sragen masuk dalam kebijakan aglomerasi Soloraya. Masih ada kabupaten yang cakupan vaksinasinya kurang dari 70% dan cakupan vaksinasi lansianya kurang dari 60%. Ditunggu saja, saya optimistis dua pekan ke depan Soloraya bisa masuk PPKM Level 1,” ujarnya.
Baca Juga: Angin Kencang yang Rusak 20 Rumah di Sragen, La Nina Sudah Datang?
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen dr. Hargiyanto mengatakan cakupan vaksinasi di Sragen untuk dosis pertama sudah mencapai 73,22% atau 568.040 orang dan vaksinasi kedua sebanyak 276.123 orang atau 35,59%.Sementara cakupan vaksinasi orang lanjut usia (lansia) pada dosis pertama, sebut Hargiyanto, sudah mencapai 64,22% atau 76.415 orang dan dosis kedua menyasar 38.658 orang atau 32,49%.
“Pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit hanya dua orang. Warga yang terkonfirmasi positif yang tinggal di tempat isolasi terpusat juga hanya satu orang dari total kapasitas isolasi terpusat di Technopark dan Gemolong sebanyak 486 tempat tidur,” katanya.