by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Sabtu, 16 Maret 2024 - 12:21 WIB
Esposin, SRAGEN — Rumah warga di bantaran Bengawan Solo, tepatnya di Dukuh Gilis RT 007, Desa Katelan, Kecamatan Tangen, Sragen, ambrol saat ditinggal penghuninya salat tarawih, Jumat (15/3/2024) malam. Penghuni rumah terpaksa harus mengungsi ke rumah anaknya di Sambungmacan, sedangkan barang-barang isi rumah dititipkan di rumah Bayan Katelan.
Kapolres Sragen, AKBP Jamal Alam, melalui Kapolsek Tangen, Iptu Slamet, kepada wartawan, Sabtu (16/3/2024), mengungkapkan peristiwa itu terjadi saat hujan deras mengguyur wilayah Tangen. Bantaran Bengawan Solo ambrol lantaran terkena erosi akibat luapan arus sungai tersebut. Separuh rumah yang ambrol itu milik Darwati, 64, warga Dukuh Gilis RT 007, Desa Katelan, Tangen.
“Awalnya Bayan Katelan, Nano Widyanto, yang tinggal di depan rumah Darwati baru pulang dari Jogja. Setelah istirahat sebentar, tiba-tiba dia mendengar suara gemuruh di belakang rumah Darwati. Dia langsung keluar rumah dan mengecek ke sumber suara. Ternyata rumah Darwati sudah ambrol akibat erosi aliran Bengawan Solo,” jelas Slamet.
Nano langsung menghubungi Babinsa Katelan agar berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen dan Relawan Ganefo untuk mengevakuasi isi rumah. Saat kejadian, penghuni rumah sedang Salat Tarawih di masjid terdekat sehingga tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Kerugian material, sebut dia, diperkirakan mencapai Rp180 juta.
Slamet menyampaikan barang-barang milik korban sementara dititipkan di rumah Bayan Katelan. Selanjutnya korban yang tidak memiliki lahan mengungsi ke rumah anaknya di Desa Bedoro, Sambungmacan. “Rumah itu hanya dihuni Darwati sendiri. Korban mendapat bantuan sembako dari BPBD Sragen,” katanya.