by Fahmi Ghiffari - Espos.id Solopos - Rabu, 11 Mei 2022 - 15:02 WIB
ESPOS.ID - Ilustrasi urgensi kewaspadaan mencegah hepatitis akut dan parah pada anak-anak dengan perilaku hidup bersih dan sehat. (Antaranews.com)
Esposin, Klaten -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten telah menyiapkan Surat Edaran (SE) terkait kewaspadaan penyakit hepatitis akut. Hingga saat ini, Rabu (11/5/2022), belum ditemukan kasus penyakit hepatitis akut.
“Dinkes Klaten sudah membuat draf surat edaran Sekretaris Daerah (Sekda) Klaten merujuk dari surat edaran sekda provinsi, untuk melakukan kewaspadaan dini terhadap gejala yang muncul,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, saat ditemui Esposin, Rabu (11/5/2022).
Anggit mengatakan gejala penyakit hepatitis akut antara lain rona wajah dan bola mata menguning, mual, gastritis, muntah, hingga diare.
“Itu [gejala penyakit] wajib dilaporkan. Ada format pelaporannya sehingga datanya nanti bisa diakses oleh kementerian dan dilakukan proses rujukan ke rumah sakit,” kata Anggit.
Anggit menjelaskan dalam surat edaran nanti akan dilakukan koordinasi dengan organisasi perangkat daerah (OPD) atau bidang terkait khususnya pendidikan. Hal tersebut dikarenakan situasi penyakit hepatitis akut terjadi pada anak usia 0 sampai 16 tahun.
Baca Juga: Belum Ada Kasus Hepatitis Akut di Klaten, Dinkes Sarankan Ini
Ia menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), menaati protokol kesehatan, menghindari menggunakan alat makan secara bersamaan, dan menjaga kebersihan peralatan makan baik di rumah maupun di restoran.
“Sementara terkait penyakit ini diupayakan untuk makan di rumah,” kata Anggit.
Anggit mengungkapkan hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus hepatitis akut di kabupaten Klaten. Meski seperti itu, pelacakan terhadap kasus hepatitis akut menjadi prioritas yang akan dilakukan oleh Dinkes Klaten.