Langganan

Dikira Bau Bangkai Tikus, Ternyata Bunga Suweg Tumbuh di Karanganyar - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Akhmad Ludiyanto  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 18 November 2021 - 13:53 WIB

ESPOS.ID - Anak-anak di RT 02/RW 02 Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar mengamati bunga suweg yang tumbuh dan mekar di pekarangan warga setempat, Kamis (18/11/2021). (Solopos.com/Akhmad Ludiyanto)

Esposin, KARANGANYAR — Kholifah, 40, warga RT 02/RW 02 Jengglong, Kelurahan Bejen, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar terkejut ketika mencium bau tak sedap dari pekarangan di samping rumahnya. Ia mengira, bau tersebut berasal dari bangkai tikus yang mungkin mati keracunan atau sebab lainnya.

Iseng-iseng ia pun mencari sumber bau tersebut di pekarangan milik Suyanto, 54, yang tak lain adalah pamannya sendiri. Tapi bukannya bangkai tikus yang ia temukan, melainkan bunga suweg (Amorphophallus paeoniifolius) yang sudah mekar.

Advertisement

Saat itu ia baru menyadari bahwa bau tak sedap itu berasal dari bunga yang kelopaknya berukuran sekitar 60 cm tersebut. “Kemarin awalnya saya kira bau itu dari bangaki tikus. Lha ternyata kok bau bunga suweg ini. Baunya menyengat sekali,” ujarnya saat ditemui di pekarangan itu, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga: Proyek Bendungan Jlantah di Jatiyoso Diterjang Banjir Bandang

Menurutnya, bunga itu mekar sejak Rabu (17/11/2021) dan mengeluarkan bau menyengat di sore harinya. Bahkan bau dari bunga berwarna cokelat kemerahan itu juga mengundang perhatian lalat hijau. “Kemarin banyak sekali lalat hijau mengerumuni bunga ini,” imbuhnya.

Sementara itu, di pekarangan tersebut terdapat beberapa pohon suweg, tetapi yang berbunga hanya ada satu.

Advertisement

Pemilik pekarangan, Suyanto, mengatakan pohon berumbi tersebut baru kali pertama berbunga sejak tumbuh bergantian sekitar lima tahun lalu. “Baru kali ini ada bunganya. Sebelum itu ya tidak pernah. Sepertinya di sekitar sini juga belum pernah ada suweg yang berbunga,” ujarnya.

Baca Juga: Basarnas: Pencarian Korban Talut Longsor Jadi yang Paling Mendebarkan

Ia menceritakan, pohon itu tumbuh dari kulit ubi yang ia buang setelah dimanfaatkan buahnya. Lma tahun lalu. “Dulu rumah saya ketempatan acara arisan. Sebagai suguhannya, saya membeli umbi suweg dari Karangpandan. Ubinya itu saya kupas lalu buahnya saya kukus. Sedangkan kulitnya saya buang ke pekarangan ini. Ternyata malah tumbuh subur,” ujar Suyanto yang rumahnya bersebelahan dengan Kholifah.

Sementara itu, sejumlah warga terlihat di lokasi karena penasaran dengan bunga yang berukuran relatif besar dibandingkan dengan ukuran bunga pada umumnya itu.

Advertisement
Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif