by Muh Ismail Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Minggu, 1 Maret 2015 - 21:40 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Panitia pameran batu mulia yang digelar di Gedung Giri Wahana Jumat-Sabtu (27-28/2/2015) hingga Minggu (1/3/2015) mencatat jumlah transaksi senilai Rp400 juta.
Jumlah transaksi itu diprediksi masih meningkat karena pameran baru ditutup Minggu pukul 21.30 WIB. Ketua panitia pameran batu akik, Fredy Sasono, mengatakan nilai transaksi itu adalah hasil sementara dari hasil pencatatan penitia Minggu pukul 14.00 WIB. Jenis batu akik yang paling banyak dicari pembeli adalah batu akik jenis fire opal dan calcedon.
“Paling banyak mencatat jumlah transaksi jenis akik hasil produk Wonogiri yakni fire opal,” ujar Fredy ketika dihubungi Esposin, Minggu.
Dia mengatakan jumlah pengunjung per hari rata-rata sebanyak 5.000 orang. Pengunjung paling banyak datang dari luar kota dengan mengunakan mobil. Sementara pengunjung Wonogiri banyak mengunakan kendaraan roda dua.
“Jumlah transaksi yang tercatat sekarang adalah dari data global semua jenis batu mulia yang dijual dipameran,” kata dia.
Fredy menjelaskan 85% jenis akik yang terjual adalah jenis akik laki-laki. Sementara15% akik jenis perempuan. Menurut dia dalam pemeran batu mulia yang digelar pertama di Wonogiri tidak hanya sebatas banyaknya pengunjung hingga nilai transaksi.
“Lewat pameran ini kami ingin menunjukan Wonogiri punya batu mulia khas fire opal yang dapat disejajarkan dengan jenis akik daerah lain seperti batu giok Aceh, baatu hijau Garut dan lainnya,” kata dia.
Menurut dia secara kaulitas batu fire opal milik Wonogiri tidak bisa ditiru atau pun disamakan dengan batu sejenis milik daerah lain. Kalau pun ada jenis batu akik fire opal hasilnya pasti lebih bagus yang asli Wonogiri.
“Para peserta pameran dari catatan kami juga banjir konsultasi soal batu akik. Rata-rata yang konsultasi itu adalah orang pemula yang ingin mengetahui tentang batu akik. Jenis konsutasi diantaranya soal jenis batu-batuan hingga keistimewaan batu akik,” paparnya.
Fredy menambahkan terkenalnya batu akik khas Wonogiri setidaknya dapat meningkatkan ekonomi para pengrajin. Di mana dari data penitia satu batu akik dapat menghidupi 10 orang mulai dari penambang batu hingga perajin batu mulia. “Dampak luas batu akik bagi masyarakat Wonogiri kami berharap ada dukungan dari Pemkab,” kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Wonogiri, Sentot Sujarwoko, mengatakan respons pameran batu mulia yang baru digelar pertama kali di Wonogiri sangat luar bisa. Pemeran akan ditutup Minggu pukul 21.00 oleh pihak panitia. “Kami berharap mobimingnya batu mulia bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat Wonogiri,” kata dia.