by Muhammad Khamdi Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 13 Desember 2012 - 11:22 WIB
SOLO -- Dana hibah operasional 2012 bagi RT/RW se-Solo terancam molor. Sebab, hingga saat ini sejumlah Ketua RT/RW di Kecamatan Pasar Kliwon belum menerima pencairan dana tersebut. Mereka mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo segera merealisasikan pencairan dana tersebut.
“Sampai saat ini tidak ada kejelasan kapan dana itu cair. Kami sampai bosan kalau menanyakan hal itu,” jelas Ketua RT 002/RW 015, Semanggi, Rudi Sutopo, saat berbincang dengan Esposin, Kamis (13/12/2012).
Menurut Rudi, lambannya pencairan dana tersebut seolah berbanding terbalik dengan kemauan dari Pemkot Solo yang waktu itu mendesak agar Ketua RT/RW secepat mungkin melengkapi berkas dalam bentuk proposal. Nyatanya, imbuh Rudi, hingga saat ini dana yang dijanjikan tak kunjung cair.
“Semua syarat sudah dipenuhi. Bahkan, kami rela meninggalkan pekerjaan sehari-hari untuk mengurus persyaratan tersebut. Sampai saat ini kami masih menunggu, jika cair ya syukur kalau enggak ya saya minta ganti rugi atas pengeluaran untuk persyaratan,” terang Rudi.
Rudi menghawatirkan dana hibah itu akan hangus jika tidak dicairkan tahun ini. Sebab, saat membuat proposal, berita acara verifikasi permohonan pencairan, surat permohonan pencairan hingga keputusan Walikota Solo tercatat 2012.
“Ya memang masih ada sisa hari dalam bulan Desember ini. Tapi saya tidak tahu apakah sebelum pergantian tahun dana sudah cair atau justru molor. Ketidakjelasan itu yang kami pertanyakan,” jelas Rudi.
Hal senada diungkapkan Ketua RW 8, Widi Eko. Dia mengatakan sampai saat ini belum menerima dana hibah operasional dari Pemkot.
Seperti diketahui, dana hibah operasional yang diberikan Pemkot Solo bagi ketua RT yakni Rp1 juta, ketua RW Rp600.000 dan ketua LPMK yakni Rp220.000.