by Inas Nur Rasyidah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Sabtu, 15 Februari 2014 - 01:45 WIB
Esposin, SOLO -- Letusan Gunung Kelud pada Jumat (14/2/2014) mengakibatkan jumlah armada dan penumpang di Solo menurun sebanyak 50 persen dari hari biasa.
Abu vulkanik memengaruhi transportasi darat, salah satunya di Terminal Tirtonadi. Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag TU) Unit Pelasana Teknis Dinas (UPTD) Terminal Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto, menerangkan armada dan penumpang menurun 50 persen. “Khususnya dari Jawa Timur. Antisipasinya, kami menyediakan cadangan armada sebanyak dua bis,” jelas dia ketika dijumpai Esposin, Jumat.
Menurut Joko, armada cadangan belum diterjunkan karena armada reguler masih bisa memenuhi. Namun, ia menjelaskan memang terjadi keterlambatan akibat keterbatasan jarak pandang.
Terpisah, salah satu pedagang di Terminal Tirtonadi Solo, Siti Rahayu, mengatakan penumpang memenuhi terminal sekitar pukul 07.00 WIB. “Penuh, karena bus belum datang, banyak penumpang yang belum dapat bus,” terangnya.
Menurut Rahayu yang membuka toko pukul 07.30 WIB, aktivitas berjalan lancar muali pukul 10.00 WIB. “Saya datang dari Delanggu yang biasanya 45 menit jadi satu jam,” uangkap dia. Ia menjelaskan bus berjalan lebih lambat karena abu vulkanis di jalan raya.
Kondektur Bus Taruna, Usmanto, menjelaskan armada berkurang banyak pada hari ini. “Terutama yang dari Semarang agak lama. Sepanjang jalan kabutnya tebal jadi perlu agak lama sampai Solo,” jelasnya. Dijelaskannya, kabut Gunung Kelud jauh lebih tebal dari pada letusan Gunung Merapi. “Kalau Merapi Cuma sampai Kartasura sudah agak tipis, sekarang tebal terus,” tambah dia.