by Candra Septian Bantara - Espos.id Solopos - Sabtu, 10 Agustus 2024 - 14:08 WIB
ESPOS.ID - Koordinator Lapangan Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Wonogiri, Sriyanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Jumat (10/8/2024). Pemadam Kebakaran Kabupaten Wonogiri mencatat mulai Januari hingga Agustus tanggal (9/8/2024) sudah terjadi 29 kali kebakaran. (Solopos.com/Candra Septian Bantara)
Esposin, WONOGIRI–Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Wonogiri mencatat mulai Januari hingga Agustus tanggal (9/8/2024) sudah terjadi 29 kali kebakaran. Damkar meminta masyarakat lebih waspada terlebih saat ini Wonogiri sedang memasuki musim kemarau.
Diketahui, kejadian kebakaran memang marak terjadi di Kota Gaplek akhir-akhir ini. Esposin, mencatat selama satu pekan terakhir sudah terjadi tiga kali kebakaran yakni di pabrik kertas PT Prima Paper Indonesia di Timang Kulon, Wonokerto Selasa (6/8/2024) malam, Toko kelontong dekat Pasar Kota Wonogiri, pada Rabu (7/8/2024), dan Balai Dusun Sambeng, Desa Sedayu, Kecamatan Pracimantoro, pada Jumat (9/8/2024).
Koordinator Lapangan Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Wonogiri, Sriyanto, membenarkan bahwa di wilayahnya intensitas kebakaran meningkat akhir-akhir ini. Menurutnya, kebakaran yang terjadi disebabkan faktor kelalaian manusia dan korsleting listrik.
“Ya, benar (peristiwa kebakaran cukup banyak). Umumnya disebabkan kelalaian manusia dan korsleting listrik. Kami mencatat selama 2024 dari Januari-Agustus ini total ada 29 kali kebakaran,” kata dia saat ditemui Esposin di kantornya, Jumat (10/8/2024).
“Ya, benar (peristiwa kebakaran cukup banyak). Umumnya disebabkan kelalaian manusia dan korsleting listrik. Kami mencatat selama 2024 dari Januari-Agustus ini total ada 29 kali kebakaran,” kata dia saat ditemui Esposin di kantornya, Jumat (10/8/2024).
Lebih lanjut, Sriyanto merinci kebakaran tahun ini terjadi di tiga titik berbeda. Titik pertama adalah rumah (termasuk pabrik) sebanyak 15 kali, kedua ladang sebanyak 8 kali, dan ketiga kandang ternak warga sebanyak 6 kali.
Menurut Sriyanto, jumlah kebakaran tahun 2024 sebetulnya menurun cukup signifikan dibandingkan 2023. Dimana tahun lalu, kata dia, total ada 150 kebakaran yang melanda Wonogiri di berbagai wilayah yang didominasi kebakaran lahan.
Untuk menghindari kebakaran di Wonogiri, dia mengimbau masyarakat agar waspada dengan tidak membakar sampah dekat dengan benda-benda mudah terbakar dan tidak dilakukan pada sore hari karena angin dalam keadaan cukup kencang. Kemudian, warga diminta untuk menghentikan kebiasaan membuka lahan dengan cara dibakar apalagi saat memasuki musim kemarau seperti sekarang.
“Terakhir untuk meminimalkan korsleting listrik warga bisa mengecek ulang kabel-kabel, stop kontak, dan alat kelistrikan lainnya. Bila ditemukan sudah mulai ada yang rusak atau tidak laik ada baiknya segera diganti,” imbuh dia.
Ditanya soal apakah masyarakat Wonogiri sudah diberikan bekal keterampilan tanggap darurat bencana kebakaran, dia menjawab bahwa Damkar sudah melakukan sosialisasi mulai kecamatan sampai desa. Dalam program tersebut, kata dia, Damkar memberikan pembekalan soal cara penanganan api kecil untuk mencegah api tersebut membesar.
Sementara itu, Camat Pracimantoro Warsito membernarkan bahwa Damkar Wonogiri telah melakukan sosialisasi penanganan kebakaran di kecamatannya. Hanya, kegiatan tersebut baru menyasar sejumlah kelompok relawan dan belum ke warga secara langsung.
“Harapan kami sosialisasi juga dilakukan langsung kepada warga agar bilamana ketika terjadi kebakaran mereka sudah dalam keadaan siap. Kami berharap di Pracimantoro juga disediakan mobil damkar karena lokasi kami di perbatasan [jauh dari kota],” kata dia saat dihubungi Esposin, Sabtu (10/8/2024).