by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Senin, 25 April 2022 - 20:55 WIB
Esposin, BOYOLALI – Nasib nahas dialami Siswadi, warga Dusun Panderejo, Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Boyolali, pada Rabu (20/4/2022) malam. Saat bahagianya pulang dari rumah membawa gajinya selama enam pekan harus lenyap akibat aksi keji begal.
Pada malam itu, Siswadi menjadi korban pembegalan di Jalur Solo – Selo – Borobodur (SSB), tepatnya barat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah Jelok, Cepogo. Ia yang tengah menaiki sepeda motor ditendang dari oleh dua orang tak dikenal yang juga mengendarai sepeda motor. Akibatnya, lelaki 32 tahun tersebut jatuh kemudian tak sadarkan diri. Saat siuman, uang Siswadi senilai Rp1,8 juta raib.
“Setiap pekan saya dapat Rp300.000, itu saya kumpulkan enam pekan niatnya untuk kebutuhan Lebaran tapi malah kapesan [mendapat musibah], ya bagaimana lagi?” kata Siswadi saat berbincang-bincang dengan Esposin di rumahnya di Paras, Senin (25/4/2022). Kala itu, langkah kaki Siswadi terlihat masih kaku.
Baca juga: Rampas HP & Uang, Ini Kronologi Aksi Begal di Jalur SSB Cepogo Boyolali
Baca juga: Rampas HP & Uang, Ini Kronologi Aksi Begal di Jalur SSB Cepogo Boyolali
Siswadi yang sehari-harinya bekerja sebagai buruh di sebuah rumah bordir daerah Mojosongo, Boyolali, mengaku hanya pasrah dengan nasib yang ia terima. Akibat pembegalan yang menimpanya, kini Siswadi belum dapat bekerja kembali karena punggung belakangnya masih terasa sakit serta sepeda motornya dalma kondisi rusak.
Saat ditanya apakah ia trauma melewati jalan yang jadi saksi nasib nahasnya menjadi korban begal, Siswadi yang memiliki seorang istri dan satu anak yang masih duduk di bangku SMP mengaku berani.
Baca juga: Niatnya Menolong Malah Jadi Korban Begal di Boyolali, Begini Modusnya
Sementara itu, ayah Siswadi, Sumadi, mengaku hanya bisa gemetar dan terduduk lemas saat mendengar kabar anaknya menjadi korban begal. Waktu itu, pikirannya jauh melayang bahwa anaknya luka parah Dia pun takut jika sang anak mengalami luka senjata tajam.
“Namanya orang tua dikabari anaknya kena musibah, siapa yang enggak kepikiran? Waktu itu saya pikirannya itu begal ya klitih itu, tapi saya bersyukur anak saya selamat,” jelas lelaki 59 tahun tersebut.
“Di sana jalannya memang agak gelap, semisal tempatnya cerah mungkin pelaku kejahatan ya mikir-mikir mau melakukan kejahatan,” harapnya.
Baca juga: Buron 2 Pekan, Remaja Solo Pelaku Klitih di Andong Boyolali Tertangkap
Sebelumnya diberitakan, sbuah pesan tentang aksi pembegalan di Jalur Solo – Selo – Borobodur (SSB), tepatnya di barat stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Randu, Jelok, Cepogo, Boyolali, pada Rabu (20/4/2022) malam, beredar di grup-grup WhatsApp
Dalam pesan itu disebutkan kejadian sekitar pukul 18.30 malam dan terlihat korban seorang laki-laki dewasa. Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Kepala Desa Jelok, Suparno. Ia mengungkapkan peristiwa tersebut terjadi di wilayah Desa Jelok.
“Lokasinya di barat pom bensin dan kejadian sekitar setengah tujuh malam. Informasinya korban orang Desa Paras. Yang diambil setahu saya handphone sama apa kurang tahu persis,” ujar Suparno saat dihubungi Esposin Kamis (21/4/2022) pagi.
Baca juga: Rutan Boyolali Tak Izinkan Kunjungan Keluarga Warga Binaan Saat Lebaran
Diwawancarai terpisah, Kepala Desa Paras, Ari Yuwono, membenarkan kabar warganya yang menjadi korban pembegalan di daerah Jelok, Cepogo. “Korban bernama Siswadi, rumahnya di Dusun Panderejo, umurnya sekitar 30 tahunan,” kata dia.
Ia menjelaskan saat kejadian, Siswadi dalam perjalanan pulang ke rumahnya dan melihat orang yang sepeda motornya macet.
“Jadi awalnya mau menolong, tapi malah dibegal itu. [Korban] Diminta HP sama uangnya,” kata dia.
Update: Pada Rabu (27/4/2022), Siswadi, 32, warga Dusun Panderejo, Desa Paras, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, membuat pengakuan lewat video bahwa merekayasa cerita terkait pembegalan yang dialaminya, selengkapnya bisa disimak di Prank Massal! Pria Cepogo Boyolali Ngaku Merekayasa Jadi Korban Begal.