by Taufiq Sidik Prakoso - Espos.id Solopos - Kamis, 16 November 2023 - 20:31 WIB
Esposin, KLATEN -- Sebanyak 17 anggota Komisi IV DPR bersama Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana dan beberapa pejabat di bidang pertanian dan pangan mengunjungi Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Klaten, dalam kunjungan kerja spesifik, Kamis (16/11/2023).
Kunjungan kerja itu dimaksudkan untuk mengecek sekaligus mendengarkan keluhan secara langsung dari petani terkait dampak El Nino agar bisa mengantisipasi dampak fenomena serupa di masa mendatang.
Kunjungan yang diikuti pula oleh Kepala Badan Pangan Nasional, Dirjen Tanaman Pangan Kementan, direksi PT Pupuk Indonesia, hingga direksi Perum Bulog tersebut disambut Bupati Klaten Sri Mulyani.
Pada kesempatan itu, Mulyani menjelaskan El Nino di Klaten berdampak pada lahan sawah yang akhirnya tidak ditanami seluas 430 hektare (ha) gara-gara kesulitan sumber irigasi. Ratusan ha sawah yang bera pada musim tanam kali ini tersebar di tiga kecamatan.
Pada kesempatan itu, Mulyani menjelaskan El Nino di Klaten berdampak pada lahan sawah yang akhirnya tidak ditanami seluas 430 hektare (ha) gara-gara kesulitan sumber irigasi. Ratusan ha sawah yang bera pada musim tanam kali ini tersebar di tiga kecamatan.
Mulyani menjelaskan luas baku sawah di Klaten pada 2023 seluas 30.009,2 ha. Dari luasan itu, total produksi padi pada Januari-Oktober 2023 sebanyak 367.465 ton gabah kering giling atau 204.558 ton beras.
Sementara konsumsi beras di Klaten pada Januari-Oktober 2023 sebesar 116.589 ton. Alhasil, Klaten masih mengalami surplus beras sebanyak 87.969 ton.
Namun, pada musim tanam kali ini ada sekitar 450 ha lahan IP400 tak bisa ditanami. Perinciannya, kekurangan air dampak dari El Nino seluas 430 ha yang tersebar di Cawas (356 ha), Trucuk (40 ha), dan Juwiring (34 ha). Sementara lahan tak bisa ditanami karena terdampak pembangunan tol seluas 20 ha di wilayah Kecamatan Polanharjo.
Salah satu lahan yang tak bisa ditanami karena terdampak El Nino berada di Desa Tlingsing seluas 110 ha. Pada musim tanam kali ini, 110 ha sawah itu tak ditanami lantaran kekurangan air. Sawah di wilayah itu mengandalkan irigasi dari Colo Barat yang bersumber dari Dam Colo di Nguter, Sukoharjo, dan Waduk Gajah Mungkur Wonogiri.
Mulyani menjelaskan Klaten mendukung program gerakan nasional (gernas) penanganan dampak El Nino yang diinisiasi Kementerian Pertanian. Luas lahan di Klaten yang ditargetkan mendukung program tersebut seluas 5.247 ha.
“Sampai 16 November 2023, luas tanam gerakan nasional di Klaten seluas 1.799 ha tersebar di 18 kecamatan,” ungkap dia. Wakil Ketua Komisi IV DPR, Budhy Setiawan, mengatakan kunjungan kerja itu dimaksudkan untuk mengecek sekaligus mendengarkan keluhan secara langsung dari petani terkait dampak El Nino.
Tujuannya agar bisa mengantisipasi dampak El Nino di masa mendatang. Komisi IV menilai Klaten menjadi salah satu daerah yang berhasil sebagai percontohan program IP400 atau program intensifikasi penanaman empat kali setahun.
Terkait dampak El Nino, Budhy mengatakan Komisi IV dan Kementerian Pertanian (Kementan) sudah melakukan pembahasan. Komisi IV mendukung program beserta tambahan anggaran untuk Gernas El Nino.
Budhy mengatakan target penambahan luas tanam secara nasional pada akhir tahun ini mencapai 500.000 ha melalui Gernas El Nino. Penambahan luas tanam itu untuk mengejar kekurangan target produksi karena gagal panen sebagai dampak El Nino pada 2023.
“Program Kementerian Pertanian itu ada penyediaan sumur bor, pembangunan embung, perawatan embung, revitalisasi saluran irigasi. Anggarannya semua sudah kami setujui baik yang penambahan 2023 maupun penambahan 2024, total disetujui komisi IV senilai Rp5,8 triliun,” kata Budhy.