by Indah Septiyaning W. Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Sabtu, 10 Juni 2017 - 12:30 WIB
Esposin, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mendata bangunan tua tak berpenghuni. Selain bangunan tua, Pemkot juga akan mendata bangunan bekas kebakaran akibat tragedi 1998 di Kota Bengawan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) Solo Gatot Sutanto mengatakan pendataan bangunan tua diperlukan sebagai langkah antisipasi agar kejadian bangunan tua ambruk hingga menelan korban jiwa tidak terulang kembali.
Pendataan melibatkan berbagai pihak, dari pemangku wilayah yakni camat dan lurah, beserta Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU dan PR). “Kami akan berkoordinasi untuk melakukan pendataan bangunan tua yang ada,” katanya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Jumat (9/6/2017).
Menurutnya, keberadaan bangunan tua dan tak berpenghuni di Kota Solo sangat banyak. Apalagi banyak bangunan bekas kebakaran akibat peristiwa '98 yang hingga kini dibiarkan mangkrak. Kondisi ini memang rawan ambruk karena kualitas bangunan mengalami penurunan.
“Yang sulit itu pendataan bangunan tidak diketahui siapa pemiliknya. Nah ini kami perlu koordinasi dengan pemangku wilayah untuk cari tahu siapa pemilik bangunan itu,” katanya. (baca: Tembok Bangunan di Jl. Juanda Solo Roboh, 2 Pekerja Tewas)
Nantinya, Pemkot akan memberikan imbauan kepada pemilik untuk membongkar atau memperbaikinya agar tidak ada lagi peristiwa bangunan roboh hingga merenggut korban jiwa. Hal ini belajar dari tewasnya dua pekerja bangunan di kawasan Jl. Ir. Juanda beberapa waktu lalu. Menurut Gatot, Pemkot akan kerja cepat untuk melakukan pendataan bangunan tua tak berpenghuni.
“Kami berpesan kepada masyarakat agar memperhatikan lingkungan sekitar. Jika terdapat bangunan yang berpotensi roboh dan membahayakan masyarakat diharapkan melaporkan ke pihak RT,” katanya.
Laporan RT kemudian akan ditindaklanjuti ke RW hingga Kelurahan. Pihak kelurahan selanjutnya melaporkan ke Pemkot untuk segera ditangani. Dengan seperti itu, bisa mengantisipasi tembok ambruk hingga jatuhnya korban jiwa.
Diketahui, tembok sepanjang 15 meter di Jl. Ir. Juanda, tepatnya di Kampung Balong, RT001 RW009 Kelurahan Sudiroprajan, Kecamatan Jebres, roboh, Selasa (6/6/2017) siang. Akibat peristiwa tersebut, dua pekerja meninggal dunia tertimpa reruntuhan tembok, sedangkan dua orang lainnya mengalami luka-luka.