by Luthfi Shobri Marzuqi - Espos.id Solopos - Rabu, 9 November 2022 - 18:15 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Sukarelawan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri dan warga sempat bahu-membahu membersihkan mulut luweng di Dusun Ngasem, Desa/Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Saat akan dibersihkan, mulut luweng itu tertutup sampah berupa daun kering dan batu.
Selain dibersihkan, mulut luweng yang tadinya tersumbat sampah berupa daun kering dan bebatuan bakal dipasangi gorong-gorong. Tujuannya agar aliran air hujan lancar.
"Kemarin [Selasa (8/11/2022)] kami sudah menemukan satu mulut luweng di Dusun Ngasem, Desa Paranggupito. Sewaktu hujan deras, Sabtu [5/11/2022] lalu, mulut luwengnya tersumbat sampah. Akibatnya banjir cukup parah. Tapi sekarang sudah tidak ada, sudah kering," kata Camat Paranggupito, Catur Susilo Prono, kepada Esposin, Rabu (9/11/2022).
Melalui pembersihan tersebut, diharapkan tak akan ada lagi genangan dan permasalahan mulut luweng yang tersumbat.
Melalui pembersihan tersebut, diharapkan tak akan ada lagi genangan dan permasalahan mulut luweng yang tersumbat.
Catur Susilo Prono mengatakan sebetulnya setiap tahun sekali aktivitas pembersihan mulut luweng biasa digelar warga. Namun sepanjang 2022, aktivitas bersih-bersih tersebut belum dilakukan.
Baca Juga: Sukarelawan Destana Jadi Ujung Tombak Penanganan Bencana di Wonogiri
Kepala Desa (Kades) Paranggupito, Dwi Hartono, mengatakan, pemasangan gorong-gorong berbahan bis beton bakal dirampungkan, Rabu. Ia mengakui, pemasangan itu perlu dilakukan lantaran kondisi luweng yang sempit.
"Jadi saat kemasukan sampah dan hujannya deras, genangan air tidak surut-surut. Kemarin baru surut setelah disedot dengan pompa disel, airnya dimasukkan ke goa yang berjarak 115 meter dari mulut luweng," kata Dwi kepada Esposin, Rabu.
Dwi mengatakan jumlah luweng di Desa Paranggupito sebetulnya banyak. Letaknya berada di sejumlah tegalan hingga perkampungan warga.
Baca Juga: Tiga Desa di Paranggupito Wonogiri Terendam Banjir, Begini Kondisinya
Menurutnya, sejumlah tegalan di desanya saat ini masih tergenang air. Ia menduga hal itu disebabkan permasalahan yang sama, yakni sumbatan di mulut luweng.
Sebagaimana diketahui, Desa Paranggupito menjadi wilayah terdampak banjir setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kecamatan Paranggupito, Sabtu malam. Sebanyak 26 keluarga di Desa Paranggupito terdampak.
Berdasar catatan yang dihimpun Esposin, banjir di Paranggupito pada akhir pekan lalu menggenangi lima desa. Di antaranya Desa Gunturharjo, Paranggupito, Johunut, Sambiharjo, dan Songbledeg.
Total ada 76 warga terdampak banjir. Penyebab utama banjir di lima desa di Kecamatan Paranggupito sama, yaitu akibat mulut luweng yang tersumbat sampah organik.