by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Jumat, 25 Februari 2022 - 00:34 WIB
Esposin, SOLO -- Bantuan pangan nontunai atau BPNT atau program sembako tahap I untuk 28.859 keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Sragen disalurkan pada Selasa-Jumat (22-25/2/2022) lewat kantor pos.
Para KPM disarankan untuk ikut vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster sebelum mencairkan rapelan bantuan sosial (bansos) untuk Januari-Maret tersebut senilai Rp600.000/KPM itu.
Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Sragen dr Finuril Hidayati saat ditemui Esposin, Kamis (24/2/2022), menjelaskan sebenarnya dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 14/2021 memang mengatur adanya sanksi penundaan atau penghentian bansos bagi sasaran vaksinasi yang tidak mengikuti vaksinasi.
Baca Juga: Bansos Matikan Fungsi Lumbung Pangan di Dukuh Kutukan Sragen
Baca Juga: Bansos Matikan Fungsi Lumbung Pangan di Dukuh Kutukan Sragen
Ia melanjutkan pada gelombang III kasus Covid-19 belakangan ini Presiden Joko Widodo hanya memerintahkan dua hal, yakni percepatan vaksinasi booster dan perketat protokol kesehatan terutama pemakaian masker.
“Kami tidak memaksakan tetapi persuasif kepada masyarakat. Pendekatan yang dilakukan lebih humanis. Penyaluran bansos ini memang menjadi strategi untuk pengendalian kasus. Jadi habis vaksin KPM bawa uang pulang. Vaksin dosis ketiga itu sebenarnya mampu meningkatkan imunitas sampai 88 kali daripada orang yang tidak divaksin booster,” ujar Finuril.
Baca Juga: Problem Bansos Sragen, Solo, Wonogiri, Diselesaikan Mensos di Lobi Guest House
“Untuk penyaluran bansos kali ini untuk percepatan sehingga bukan dalam bentuk sembako melainkan berbentuk uang tunai untuk Januari-Maret lewatnya PT Pos Indonesia yang memiliki jaringan sampai kecamatan,” katanya.
Kepala Kantor Pos Cabang Sragen Budi Purnomo saat ditemui Esposin, Kamis, menerangkan bansos BPNT disalurkan mulai Selasa dan ditargetkan selesai Jumat (26/2/2022). Ia membenarkan penerima untuk tahap pertama sebanyak 28.859 KPM yang sudah terverifikasi.
Baca Juga: 57 E-Warong di Sragen Diganti karena Tak Layak Salurkan Sembako
Untuk tahap kedua, sebutnya, sudah muncul penerimanya sebanyak 28.633 KPM yang masih proses verifikasi ke Dinsos. Untuk bansos tahap kedua ini ditargetkan selesai pada akhir bulan ini.
"Dalam penyaluran bansos ini, kami tidak menyaratkan adanya vaksin. Bagi kami ada kartu tanda penduduk [KTP] penerima dan kartu keluarga selesai. Kalau di lapangan Pemkab menginginkan vaksin dulu ya silakan,” jelasnya.
Baca Juga: Titik 0 Km Kabupaten Sragen Diduga Pernah Dipindah
Dia menerangkan setiap penyerahan bansos itu selalu difoto oleh petugas sehingga jelasa siapa penerimanya. Kalau pun KPM tidak bisa hadir karena jompo atau sakit, Budi menerangkan petugas siap mengantar sampai ke rumah.
“Pemkab Sragen mendukung kinerja kami, mulai dari dinas, kecamatan, desa/kelurahan, sampai pendamping PKH semua mendukung dan cepat, sehingga penyalurannya pun cepat,” jelasnya.