by Redaksi - Espos.id Solopos - Jumat, 12 Agustus 2011 - 12:34 WIB
Wonogiri (Esposin)--Pengelola BRI Wonogiri meneken perpanjangan nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto, Jumat (12/8/2011).
Perpanjangan kerja sama di bidang pelayanan jasa perbankan, pengucuran kredit dan simpan pinjam bagi PNS lingkungan Pemkab Wonogiri itu dilakukan di ruang kerja Bupati Wonogiri.
Dihadapan pejabat terkait Pemkab Wonogiri, Bupati Wonogiri menyatakan, pihaknya sedang membuat konsep agar pengucuran kredit usaha rakyat (KUR) tidak menjadi kredit macet. “BRI sudah cukup banyak membantu Pemkab Wonogiri, termasuk CSR (Corporate social responsibility-red) dan KUR. KUR mampu meningkatkan ketahanan ekonomi petani namun perlu dibuat konsep agar tidak terjadi kredit macet,” ujar Bupati.
Petinggi eksekutif Wonogiri ini menjelaskan, konsep yang dibuat adalah kemitraan. “Petani sebagai plasma diampu oleh plasma inti. Misalkan petani tembakau bekerja sama dengan Sampoerna, petani singkong bekerja sama dengan perusahaan pengguna gandum agar kredit bisa cair dan tidak macet. KUR merupakan kredit tanpa agunan namun petani tetap harus bayar utang. Pola rekomendasi akan diterapkan di Wonogiri.”
Sementara Pimpinan Cabang BRI Wonogiri, R Bambang Sulistiono mengatakan, di Wonogiri telah berdiri 30 kantor BRI unit, satu cabang pembantu di Jatisrono, 11 teras BRI di pasar-pasar wilayah Wonogiri dan dua kantor kas pembantu di Polres Wonogiri dan RSUD Wonogiri. Lebih lanjut dijelaskan oleh Bambang yang didampingi Frida, dana dari masyarakat terhimpun senilai Rp 400 miliar. “Kredit yang telah dicairkan senilai Rp 500 miliar sedangkan KUR mencapai sekitar Rp 200 miliaran.”
(tus)