Langganan

BPBD Solo Petakan 4 Kelurahan Rawan Kekeringan, Ini Daftarnya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Wahyu Prakoso  - Espos.id Solopos  -  Kamis, 1 Agustus 2024 - 16:21 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi Kekeringan (Solopos/Whisnupaksa)

Esposin, SOLO– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo memetakan empat kelurahan paling rawan bencana kekeringan di Solo.

Kepala Pelaksana BPBD Solo, Nico Agus Putranto menjelaskan empat kelurahan itu, adalah Kelurahan Mojo, Pucangsawit, Nusukan, dan Kelurahan Joglo.

Advertisement

“Namun saat ini belum ada laporan. Masih aman,” jelas dia kepada Esposin ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (1/8/2024) siang.

Menurut dia, jumlah kekeringan saat kemarau tahun lalu sebanyak 98 kejadian dengan total warga terdampak 5.000-an orang di Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Jebres.

Advertisement

Menurut dia, jumlah kekeringan saat kemarau tahun lalu sebanyak 98 kejadian dengan total warga terdampak 5.000-an orang di Kecamatan Banjarsari dan Kecamatan Jebres.

Nico menjelaskan meminta semua instansi yang memiliki truk tangki untuk mengisi air bersih. Air tersebut bisa didistribusikan kepada warga sewaktu-waktu dibutuhkan.

Selain itu, Nico menjelaskan semua pihak untuk mewaspadai pencemaran air sungai. Air tersebut merupakan salah satu sumber air yang digunakan PDAM Kota Solo. “Limbah industri batik yang dibuang ke sungai membuat produksi PDAM tidak maksimal,” papar dia.

Advertisement

Sekda Solo Budi Murtono mengatakan Pemkot Solo melibatkan pengusaha dalam rapat koordinasi lintas sektoral terkait status siaga darurat kekeringan, misalkan Kamar Dagang dan Industri Indonesia dan Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia.

“Supaya menyampaikan kepada dunia usaha khususnya industri pada musim kemarau ini harus mengendalikan untuk tidak mencemari air sungai,” papar dia.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, melalui laman resmi Pemprov Jateng menjelaskan sebanyak 30 pemerintah kabupaten/kota di Jawa Tengah sudah menetapkan status siaga darurat kekeringan. Sedangkan lima wilayah lainnya belum menetapkan status darurat kekeringan, karena kondisinya masih aman.

Advertisement

Nana mengatakan upaya droping air bersih sudah dilakukan di 10 kabupaten/kota yang terdampak kekeringan dengan total penerima air bersih sejumlah 8.637 KK/26.725 jiwa per 22 Juli 2024.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif