by Wahyu Prakoso - Espos.id Solopos - Kamis, 24 Maret 2022 - 15:14 WIB
Esposin, SOLO -- Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Solo menyebut tidak ada masalah dengan potensi perbedaan awal Ramadan pada tahun ini. PDM Solo telah melakukan sosialisasi mengenai awal Ramadan jatuh Sabtu (2/4/2022).
Laman resmi Muhammadiyah menjelaskan ketentuan awal Ramadan Sabtu (2/4/2022) berdasarkan hisab hakiki kriteria Wujudul Hilal. Kriteria awal bulan menggunakan teori telah terjadi ijtimak (konjungsi) pada saat terbenam matahari, bulan belum terbenam, dan pada saat terbenamnya matahari piringan atas bulan berada di atas ufuk.
Berdasarkan kriteria Wujudul Hilal ini, pada Jumat, 29 Syakban 1443 H, bertepatan dengan 1 April 2022, ijtimak jelang Ramadan 1443 H terjadi pada pukul 13:27:13 WIB.
Baca Juga: Awal Ramadan 2022 Bakal Beda, Begini Sikap MUI Jateng
Sementara itu, tinggi bulan pada saat matahari terbenam di Jogja (f = -07° 48¢ (LS) dan l = 110° 21¢ BT) = +02° 18’ 12”, artinya hilal sudah wujud dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam itu bulan berada di atas ufuk.
Untuk itu, awal atau 1 Ramadan 1443 H jatuh pada Sabtu Pon, 2 April 2022. Dalam penentuan awal bulan Hijriah, hingga saat ini Muhammadiyah masih menggunakan kriteria Wujudul Hilal. Sifatnya masih zonal sehingga hanya bisa diterapkan di teritori Indonesia dan tidak bagi masyarakat muslim di belahan dunia mana pun.
Baca Juga: Kemenag Pakai Kriteria Baru, Potensi Beda Awal Ramadan 2022 Kian Besar
Perubahan ini juga bersamaan dengan tiga negara Asia Tenggara lainnya yaitu Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Pakar Falak Muhammadiyah Arwin Juli Butar-butar mengatakan posisi hilal untuk awal bulan Ramadan 1443 H di Indonesia secara umum berada pada ketinggian di bawah 2 derajat.
Jika Kemenag telah mengubah kriteria awal bulan, maka tahun ini akan semakin besar potensi terjadinya perbedaan. Kemenag akan memutuskan awal Ramadan sesaat setelah pelaksanaan rukyat l 29 Syaban 1443 dengan menunggu laporan dari sejumlah titik dan jejaring rukyat yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Awal Ramadan Muhammadiyah 2 April, Kemenag Gelar Sidang Isbat 1 April
Ketua PDM Solo, Subari, menjelaskan tidak masalah jika ada perbedaan awal Ramadan 2022. “Berbeda enggak apa-apa menurut kenyamanan dan keyakinan sendiri. Ibadah berdasarkan keyakinan dan ikhlas,” katanya saat diwawancarai Esposin melalui telepon, Kamis (24/3/2022).
Menurutnya, ada potensi awal Bulan Puasa yang ditetapkan Kemenag sama dengan Muhammadiyah. Penentuan awal Ramadan harus dengan langit yang cerah sementara kondisi cuaca pada Maret terdapat awan.
“Kami sudah melakukan sosialisasi berdasarkan surat keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui media sosial. Masing-masing pimpinan daerah langsung menyampaikan ke cabang,” ujarnya.