by Bony Eko Wicaksono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 26 November 2015 - 02:40 WIB
Esposin, SUKOHARJO--12 kecamatan se-Sukoharjo rawan bencana angin kencang seiring memasuki musim penghujan. Warga diminta mewaspadai pergerakan angin yang ditandai munculnya awan hitam menggumpal sebelum turun hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo, Suprapto, mengatakan angin lisus berbeda dengan bencana alam lainnya. Bencana angin lisus tak bisa diprediksi. Sehingga seluruh wilayah Sukoharjo rawan diterjang bencana angin lisus.
Biasanya, angin lisus terjadi sebelum atau bersamaan dengan turun hujan lebat. “Daerah rawan banjir dapat dipetakan yakni di sisi barat dan timur Sungai Bengawan Solo. Berbeda dengan angin lisus yang tak bisa diprediksi,” kata dia, saat ditemui Esposin di kantornya, Rabu (25/11/2015).
Potensi bencana angin lisus di wilayah Kabupaten Jamu cukup tinggi. Hujan dengan intensitas tinggi yang disertai angin kencang dapat memporak-porandakan rumah penduduk dalam sekejap.
Disinggung mengenai penetapan status siaga bencana, Suprapto menjelaskan segera mengajukan draf surat resmi penetapan status siaga bencana alam kepada Penjabat (Pj) Bupati Sukoharjo. Penetapan status siaga bencana berdasarkan surat edaran Gubernur Jateng ihwal siaga bencana alam selama musim penghujan.
“Penetapan status siaga bencana alam diberlakukan mulai akhir November-akhir Maret 2016. Di sisi lain, Kepala Seksi (Kasi) Kedarutan dan Logistik BPBD Sukoharjo, Margono, mengatakan selain jaringan sukarelawan, ia telah menyiapkan sarana dan prasarana (sarpras) serta logistik guna mengantisipasi bencana alam selama musim penghujan.