by Redaksi - Espos.id Solopos - Rabu, 29 September 2010 - 20:59 WIB
Sragen--Warga di Desa Gading, Tanon, Sragen, mengaku resah oleh aksi pacaran di bangunan bekas SD II Gading yang dua tahun ini telah dikosongkan. Kondisi bangunan dengan tujuh ruang kelas itu saat ini sangat memrihatinkan.
Dinding bangunan retak-retakdan atap berlubang di beberapa lokasi. Selain itu lantai gedung terlihat kotor dengan jejak ban sepeda motor di dalam ruangan.
Ketua RT 9 Desa Gading, Musafa, mengatakan kondisi bangunan SD kosong dan tak
terawat. Saat malam, bangunan gelap sehingga menjadi tempat favorit muda-mudi
untuk berduaan. Pihaknya berharap bangunan bekas tersebut dimanfaatkan untuk menghentikan kegiatan pacaran yang selama ini meresahkan warga setempt.
“Itu menimbulkan keresahan warga, karena setiap malam menjadi lokasi pacaran. Padahal jika tetap dibiarkan seperti itu bangunannya pun akan semakin rusak," ujar Musafa saat ditemui Espos di kediamannya di Desa Gading, Selasa (28/9).
Seperti pula disampaikan, status bangunan bekas SD II Gading saat ini dalam pengelolaan pemerintah desa (Pemdes). SD tersebut tidak lagi digunakan untuk tempat belajar setelah proses regrouping karena jumlah siswa relatif sedikit.
Kepala Desa Gading, Suroto, membenarkan perihal pelimpahan pengelolaan bekas gedung SD II Gading kepada Pemdes. Dia mengatakan telah menawarkan bangunan tersebut kepada warga ekonomi lemah yang membutuhkan untuk memanfaatkannya. Meski butuh sedikit perbaikan, dia menilai kondisi bangunan itu cukup layak.
“Tetapi sampai sekarang belum ada yang berminat pakai. Karena itu sementara kami biarkan tetap kosong. Terlebih biaya perawatan juga tidak ada,” ujarnya.
tsa