by Luthfi Shobri Marzuqi - Espos.id Solopos - Kamis, 17 Maret 2022 - 16:21 WIB
Esposin, WONOGIRI -- Ketua DPRD Wonogiri, Sriyono, turut hadir saat pertemuan 21 perguruan pencak silat di ruang Khayangan, kompleks Setda Kabupaten Wonogiri, Kamis (17/3/2022). Saat silaturahmi itu, Sriyono turut berbicara tentang perjalanan perguruan pencak silat di Wonogiri sejak 1998.
Sebagaimana diketahui, puluhan perguruan pencak silat di Wonogiri telah dikumpulkan Pemkab Wonogiri, Kamis (17/3/2022). Turut hadir dalam pertemuan tersebut sejumlah aparat TNI/Polri, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Wonogiri, Kejaksaan Negeri (Kejari) Wonogiri, dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Wonogiri.
Sriyono mengatakan tetiap perguruan pencak silat tak diperbolehkan terlibat dalam politik praktis. Rumusan tersebut guna meminimalkan konflik dalam hajatan nasional pada 2024 mendatang. Sejak 1998 hingga sekarang, tak pernah ditemukan konflik perguruan pencak silat dalam pemiihan umum (Pemilu).
Baca Juga : IPSI Wonogiri Siap Sosialisasikan Aturan Baru Pencak Silat.
"Dalam rangka kondusivitas menuju pemilu serentak 2024, peran aktif perguruan pencak silat di Kabupaten Wonogiri dalam mengawal sukses dan kondusivitas keamanannya sangat penting," kata Sriyono.
Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Wonogiri, Weda Hendragiri, mengatakan kehadiran perwakilan perguruan pencak silat di Pemkab Wonogiri bertujuan menjaga dan meningkatkan kondusivitas sekaligus membina ormas perguruan pencak silat di Kabupaten Wonogiri. Arah utama pembahasannya untuk menyikapi tahun politik pada 2024 mendatang.
"Sebenarnya kalau di Kabupaten Wonogiri ini enggak ada permasalahan apa-apa. Jadi lebih menyikapi menjelang tahun politik 2024 agar perguruan pencak silat tidak masuk ke ranah politik praktis," katanya.