by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Jumat, 6 Mei 2022 - 16:43 WIB
Esposin, KARANGANYAR—Polres Karanganyar masih menyelidiki penyebab kematian Agil Hariyaji, 21 tahun, yang meninggal saat mengikuti latihan pencak di perguruan silat, Kamis (5/5/2022).
Pemuda Bloran RT 002/RW 001 Desa Gempolan, Kecamatan Kerjo, Kabupaten Karanganyar itu meninggal dunia dengan kondisi pendarahan di gusi dan luka di perut.
Informasi yang dihimpun Esposin, Jumat (6/5/2022), menyebutkan kronologi korban meninggal diawali dengan saat latihan silat mulai pukul 19.30 WIB hingga 23.45 WIB di Lapangan Kerjo di Dusun Prayan, Desa Karangrejo, Kecamatan Kerjo. Latihan diikuti sekitar 80 siswa dan 10 pelatih.
Baca Juga: Meninggal saat Latihan Silat, Pemuda Kerjo Pendarahan di Gusi & Perut
Baca Juga: Meninggal saat Latihan Silat, Pemuda Kerjo Pendarahan di Gusi & Perut
Saat latihan, korban bersama sembilan siswa lainnya mendapat materi pemanasan, istirahat, dan jurus dasar. Menjelang waktu akhir latihan sekira pukul 23.30 WIB dilakukan tes pernapasan penguatan perut terhadap para siswa.
Adapun saat penguatan pernapasan/otot perut, salah satu pelatih memukul korban dengan tangan terbuka dan mengenai perut korban. Setelah itu korban jatuh tersungkur ke depan dan kepala membentur tanah dan korban mengalami kejang-kejang .
Baca Juga: Pemuda Kerjo Karanganyar Meninggal saat Latihan Silat
Di perjalanan atau tepatnya di depan Kantor Kecamatan Kerjo korban kembali mengalami kejang dan kemudian tidak bergerak.
Selanjutnya sekira pukul 23.50 WIB mereka sampai di puskesmas dan setelah diperiksa petugas, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Untuk pemeriksaan lebih lanjut, korban malam itu juga dibawa ke RSUD Karanganyar.
Wakapolres Karanganyar Kompol Purbo Adjar Waskito mengatakan jenazah korban saat ini masih diperiksa untuk memastikan penyebab kematiannya.
Baca Juga: 12 Perguruan Silat Teken Komitmen Jaga Karanganyar Tetap Kondusif
"Ya. Korban meninggal dunia saat latihan [perguruan silat], tapi penyebab kematiannya masih kami selidiki. Jenazah diautopsi dulu di RSUD Karanganyar," ujarnya.
Paman korban, Suyudi, 64 mengatakan keponakannya itu sudah mengikuti latihan perguruan silat sejak sekitar setahun lalu.
"Keponakan saya ini tidak punya riwayat sakit [berat]. Jadi kemungkinan dia meninggal karena ada kekerasan saat latihan. Ini harus diproses secara hukum," pintanya saat ditemui di RSUD Karanganyar.