Esposin, KLATEN–Peternakan kambing peranakan etawa (PE) Kaligesing di Kabupaten Klaten berkembang pesat. Rata-rata, penambahan peternak dari kalangan milenial.
Ketua Peternak Kambing Kaligesing Nasional (Perkanas) Klaten, Wahyu Hartanto, menjelaskan dari tahun ke tahun jumlah peternak maupun populasi kambing PE terus meningkat. Apalagi setelah ada kontes kambing PE di Klaten pada 2023.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dia menjelaskan sebelum ada kontes pada 2023 atau pada 2022, jumlah peternak kambing PE kurang dari 100 orang. Saat itu populasi kambing PE Kaligesing di Klaten masih di bawah 1.000 ekor.
“Setelah ada kontes pada 2023, yang terdaftar sampai saat ini ada 250 peternak. Kemudian populasinya mencapai 5.000 ekor. Kalau domba yang terdaftar di Klaten ada 150-200 peternak dan populasi domba sekitar 8.000 ekor,” jelas Wahyu saat ditemui di sela kontes Kambing PE Kaligesing dan Domba regional se-Jawa di Lapangan Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Minggu (21/7/2024).
Penambahan peternak dalam rentang setahun sekitar 100 orang didominasi dari kalangan milenial. Wahyu mengungkapkan alasan para milenial belakangan tertarik di bidang peternakan terutama jenis kambing PE Kaligesing maupun domba.
Pemikat utama yakni prospek ekonomi yang menjanjikan. Tak hanya menjadi kambing kontes, kambing maupun domba bisa diambil manfaatnya dari susu hingga daging. “Banyak yang tertarik di kambing PE dan domba karena nilai ekonomisnya. Di PE selain kontes, kambing bisa untuk diambil susunya dan dagingnya pun bisa. Jadi banyak manfaatnya,” jelas dia.
Wahyu menuturkan rata-rata para milenial tertarik pada pengembangbiakan atau breeding. Dari usaha itu, mereka mengembangkan kambing-kambing yang bisa diadu untuk kontes. “Kalau sudah ikut kontes, itu nilainya luar biasa. Harganya tidak seperti di pasar. Kambing kontes itu laku minimal Rp15 juta. Kalau sudah ikut kontes dan juara, harganya bisa sampai puluhan juta bahkan ratusan juta rupiah,” jelas Wahyu.
Sementara itu, ratusan peternak kambing dan domba se-Jawa mengikuti kontes kambing peranakan etawa Kaligesing dan domba yang digelar di Lapangan Purwakrida, Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Minggu. Jumlah total kambing dan domba yang diikutkan kontes antara 400-450 ekor. Kontes yang terbagi dalam 10 kelas untuk jenis kambing PE Kaligesing dan tiga kelas untuk jenis domba memperebutkan piala Bupati Klaten.
Para peternak berdatangan membawa domba serta kambing peranakan etawa Kaligesing andalan mereka. Tak hanya berharga belasan juta rupiah, ada kambing milik salah satu peternak asal Temanggung, Jateng yang disebut-sebut seharga Rp1 miliar didatangkan ke kontes itu. Tak sekadar menjadi ajang lomba, kontes itu menjadi ajang bursa jual-beli kambing PE Kaligesing.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah (Jateng), Agus Haryanto, mengatakan kontes menjadi upaya untuk mengetahui perkembangan pengembangbiakan dan kesehatan hewan. “Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi proses pembelajaran, jadi edukasi literasi bagi generasi muda yang mudah-mudahan juga cukup bersemangat menekuni bidang peternakan,” jelas Agus.
Agus menjelaskan potensi pengembangbiakan kambing dan domba di Jateng sangat besar. Populasi kambing di Jateng saat ini mencapai 4 juta ekor dan menjadi populasi terbanyak dibandingkan provinsi se-Indonesia. “Sehingga potensi ini bisa untuk menggerakkan perekonomian apalagi untuk Klaten terutama di lereng Gunung Merapi. Di sana-sini banyak rumput yang berkembang. Daerah Kecamatan Kemalang ini bisa untuk pusat pengembangan kambing dan domba di Klaten. Sementara untuk domba ada populasi 2,3 juta ini nomor dua setelah Jabar,” jelas Agus.
Namun, Agus meminta para peternak untuk tetap waspada terhadap penyakit hewan ternak. Dia menjelaskan berbagai upaya terus dilakukan guna melakukan pencegahan. “Tetapi tidak perlu khawatir karena pemerintah turun tangan dalam rangka pencegahan melalui vaksinasi, maupun pengobatan ternak termasuk kegiatan biosekuriti,” ungkap Agus.