Esposin, KLATEN – Beternak kambing dan domba belakangan menarik minat kalangan milenial. Seperti yang terlihat pada Kontes Kambing PE Kaligesing dan Domba Bupati Klaten Cup #1 regional se-Jawa di Lapangan Purwakrida, Desa Dompol, Kecamatan Kemalang, Minggu (21/7/2024), banyak pemilik yang berusia belasan hingga 20-an tahun.
Mereka dengan suka cita menggiring kambing serta domba di arena penilaian sesuai kelas yang dipertandingkan. Salah satunya, Rahmad Wijaya, 18. Pemuda asal Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali itu membawa seekor domba peliharaannya bernama Sparko. Ikut kontes domba kategori nonpoel, Sparko jadi juara 1. “Umur Sparko sekitar tujuh bulan. Bobotnya sekitar 73,5 kg. Ini perdana menang kontes,” kata Rahmad Wijaya yang akrab disapa Mamat saat ditemui di sela-sela kontes.
Mamat menjelaskan perlakuan yang diberikan untuk domba kontes seperti perlakuan domba pada umumnya. “Treatment ya diberikan vitamin, antibiotik, dicukur, obat cacing, diajak jalan-jalan, dimandikan, yang penting domba happy,” ungkap dia.
Mamat sudah beternak domba sejak 2022. Saat itu, dia masih sekolah setingkat SMA/SMK. Pemuda itu tertarik beternak domba lantaran tinggal di lingkungan para peternak. “Saya sejak SMA. Itu sudah mulai sedikit-sedikit mencoba. Ternyata memelihara domba kok enak,” ungkap Mamat.
Usaha yang dijalankan Mamat lebih ke breeding domba serta jual-beli. Ketika memiliki indukan pejantan dan betina yang potensial bisa menghasilkan anakan domba kontes.
Mamat kini memiliki sekitar 200 domba. Ditanya soal prospek usaha domba maupun kambing, Mamat mengatakan sangat menjanjikan. “Prospeknya besar. Setiap hari kan banyak yang mengonsumsi daging. Seperti sekarang warung satai kambing. Ada celah di sana bisa setiap hari disetorkan ke warung satu ekor. Setahun bisa melepas sekitar 360 ekor. Jadi prospeknya besar,” kata Mamat.
Kontes kambing peranakan etawa (PE) Kaligesing dan domba melombakan banyak kategori. Untuk kontes kambing PE Kaligesing melombakan 10 kategori dengan lima kategori untuk pejantan dan lima kategori betina. Sementara, kontes domba melombakan tiga kategori yakni jantan non poel, poel 1-2 dan ekstrem.
Ketua panitia kontes, Wahyu Hartanto, mengatakan kontes tersebut sudah kali kedua digelar. Namun, kontes mempertandingkan piala Bupati Klaten baru kali pertama. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kontes tahun ini juga melombakan kategori domba. Para peserta berasal dari berbagai daerah terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah. “Jumlah kambing dan domba yang diikutkan lomba sekitar 400-450 ekor,” kata Wahyu.
Wahyu menjelaskan kontes digelar untuk mewadahi potensi peternakan terutama kambing PE Kaligesing yang belakangan berkembang pesat. Apalagi, banyak milenial yang kini berminat untuk beternak kambing maupun domba melihat prospek pasar yang menjanjikan.