by Ayu Abriyani K.p. Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 14 Mei 2014 - 23:13 WIB
“Sungai Katul di Desa Mlese meluap karena pintu dam Widoro rusak dan tidak bisa dibuka. Akibatnya air meluap di jalan, pekarangan, dan permukiman di warga RW 002 Dusun Mlese, Desa Mlese. Tapi, tidak ada yang mengungsi karena tadi pagi [Rabu, 14/5] air mulai surut,” kata Camat Cawas M. Nasir saat dihubungi Esposin, Rabu.
Ia menambahkan meluapnya air tersebut juga menggenangi lima hektare lahan persawahan dengan usia tanaman sekitar satu bulan. Ketinggian genangan air di lokasi tersebut sempat mencapai 60-70 sentimeter.
Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten telah mengecek kondisi permukiman warga Mlese yang tergenang air luapan Sungai Katul. Saat itu, air menggenangi ratusan rumah di tiga RT di Dusun Mlese, Desa Mlese.
“Banjir di Desa Mlese akibat meluapnya air di sungai yang ada di desa setempat. Selain itu, pintu air di sungai itu juga tidak berfungsi sehingga tidak bisa dibuka dan menghambat aliran air sungai. Saat kami menerima laporan tadi pagi [Rabu], ketinggian air yang menggenangi permukiman warga mencapai 60-70 sentimeter,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Klaten, Sri Winoto, kepada wartawan, Rabu.
Ia menambahkan tingginya air tersebut mengakibatkan aktivitas warga terhenti. Air juga mengenangi SD Negeri 2 Mlese sehingga siswa terpaksa diliburkan. Namun, sekitar pukul 10.00 WIB, air mulai surut sehingga ketinggiannya tinggal 10-30 sentimeter. Menurut Winoto, pada Mei sebenarnya sudah memasuki musim kemarau, tetapi ternyata curah hujannya masih tinggi. Ia pun mengimbau warga tetap waspada karena cuaca yang tidak menentu.