Langganan

Awas, Komplotan Pemeras Beraksi di SPBU Sragen, Petani Ini Jadi Korbannya - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Galih Aprilia Wibowo  - Espos.id Solopos  -  Sabtu, 1 Oktober 2022 - 16:29 WIB

ESPOS.ID - Suparno, 58, petani dari Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, menjadi korban pemerasan tiga pria di SPBU Tunjungan, Jumat (30/9/2022). Foto diambil Sabtu, (1/9/2022). (Solopos.com/Galih Aprilia Wibowo)

Esposin, SRAGEN — Seorang petani asal Desa Tunggul, Kecamatan Gondang, Sragen, bernama Suparno, 58, mengaku jadi korban aksi pemerasan tiga orang tak dikenal. Kejadiannya di SPBU Tunjungan, Sambungmacan, Sragen, pada Jumat (30/9/2022) dini hari.

Ditemui Esposin di lokasi kejadian, Sabtu (1/10/2022), korban menceritakan peristiwa itu bermula saat ia datang ke SPBU Tunjungan untuk membeli pertalite. Saat itu sekitar pukul 02.30 WIB. Ia datang mengendarai mobil.

Advertisement

Setelah tangki mobil terisi, Suparno juga membeli Pertalite menggunakan jeriken untuk keperluan bertani. Agar bisa membeli BBM bersubsidi itu menggunakan jeriken, Suparno sudah membawa surat rekomendasi dari pemerintah desa dan kecamatan. Ia membeli 10 liter pertalite menggunakan jeriken.

"Waktu saya mengisi, tiba-tiba ada satu pria berkaus hitam datang. Kemudian tak lama, dua pria lain ikut datang. Mereka menuduh saya menimbun. Sudah saya tunjukkan surat rekomendasinya. Namun saya hanya wong cilik, jadi takut karena diancam akan dilaporkan ke Polsek," terang Suparno.

Advertisement

"Waktu saya mengisi, tiba-tiba ada satu pria berkaus hitam datang. Kemudian tak lama, dua pria lain ikut datang. Mereka menuduh saya menimbun. Sudah saya tunjukkan surat rekomendasinya. Namun saya hanya wong cilik, jadi takut karena diancam akan dilaporkan ke Polsek," terang Suparno.

Baca Juga: Memeras dengan Mengaku Wartawan, Eks Kades Diringkus Polisi

Ketiga pria itu terus mengancam akan melaporkan Suparno ke polisi. Karena takut, Suparno pun meminta agar tak dilaporkan. "Saya menawarkan Rp300.000 katanya kurang, kemudian mereka meminta lebih, jadi total Rp450.000 uang saya diambil," tambah Suparno.

Advertisement

"Kemudian sekitar pukul 09.00 WIB saya mendapat pesan Whatsapp yang berasal dari Panji, katanya dari media. Namanya Buser Jatim," terang Rahman, sapaan akrabnya.

Baca Juga: Peras Sekolah Rp25 Juta, Wartawan Gadungan di Malang Dibekuk Polisi

Dalam pesan tersebut, Panji mengirimkan laman website yang memuat berita mengenai dugaan membantu praktik penimbunan Pertalite yang dilakukan oknum SPBU Tunjungan.

Advertisement

Kemudian Rahman membalasnya dengan mengirimkan surat edaran yang memperbolehkan pembelian pertalite dengan jeriken asalkan untuk pertanian dan dibatasi jumlahnya.

Surat Edaran tersebut bernomor 510/1151/08/2022 Tentang Rekomendasi Pembelian BBM Tertentu dan BBM Penugasan di SPBU. Pembelian BBM bersubsidi menggunakan jeriken dibatasi 10 liter untuk mencegah adanya praktik penimbunan BBM.

"Mereka mempermasalahkan dalam bagian larangan SPBU menjual BBM bersubsidi menggunakan jeriken. Padahal dalam aturan diperbolehkan dengan sejumlah syarat. Terus pagi ini ketahuan bahwa niat mereka cuma mau memeras seperti yang terjadi pada Pak Suparno. Jadi saya tidak tanggapi lagi Whatsapp-nya," tambah Rahman.

Advertisement

Baca Juga: Peras Seorang Gay di Ponorogo, 3 Wartawan & LSM Gadungan Dibekuk Polisi

Sementara itu, Kapolsek Sambungmacan, Iptu Widarto, saat dimintai konfirmasi wartawan mengaku belum ada aduan mengenai kasus tersebut.

Advertisement
Kaled Hasby Ashshidiqy - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif