by Ponco Suseno - Espos.id Solopos - Selasa, 7 September 2021 - 22:36 WIB
Esposin, KLATEN -- Seorang bidan di Trasan, Juwiring, Klaten, Wahyu Widayanti, 32, harus menelan pil pahit saat melihat saldo rekening tabungannya tinggal Rp88.200, Selasa (7/9/2021). Ia yakin dirinya menjadi korban pembobolan rekening melalui ATM. Total uang dalam rekeningnya yang hilang mencapai Rp19 juta.
Wahyu mengetahui ia menjadi korban pembobolan ATM setelah membaca pesan berantai melalui grup Whatsapp dokter dan bidan Klaten. Tidak hanya dirinya, sejumlah bidan dan dokter di kabupaten tersebut dikabarkan menjadi korban.
"Saya terakhir mengambil uang di ATM Samsat Klaten, 2 September 2021. Setelah itu, tak ada transaksi lagi. Terus sore ini tadi membaca pesan di WAG. Saya pun minta tolong ke saudara di bank untuk mengecek saldo saya. Ternyata, uang yang saya simpan di bank sudah hilang [Rp19 juta]," kata Wahyu kepada Esposin, Selasa.
Baca Juga: Pembobolan ATM Dokter dan Bidan Klaten, Begini Tanggapan Bank Jateng
Saat wawancara tersebut, Wahyu mengaku masih shock dan tidak percaya dengan kejadian yang ia alami. Ia pun sudah sudah melapor ke bank bersangkutan. "Ini saya masih shock. Semoga [uang] bisa kembali seperti semula. Selain saya, [korban] ada yang dari Ceper dan Klaten," kata Wahyu.
Salah satu pesan berantai yang beredar melalui grup Whatsapp bertuliskan, "mhn dicek juga yg punya ATM BPD terutama yg tlah ambil di ATM SAMSAT KLATEN DAN PEMDA telah terjadi pembobolan sebesar Rp 500 rb dan 70 jt.korban seorang bidan desa. Tlg cek bg yg pernah ambil sepekan..data valid."
Baca Juga: Pembobolan ATM Dokter dan Bidan, Kasatreskrim Polres Klaten: Belum Ada Laporan!
Pesan berantai itu sontak membuat gempar kalangan dokter dan bidan di wilayah tersebut. Di antara mereka bahkan ada yang langsung memblokir rekening dan yang lainnya menarik seluruh uang tabungan di bank bersangkutan.
Sementara itu, manajemen Bank Jateng menegaskan telah menindaklanjuti dengan cepat informasi dugaan pembobolan uang via ATM milik dokter dan bidan di Kabupaten Klaten yang tersimpan di bank tersebut.
Baca Juga: Bidan dan Dokter Klaten Jadi Korban Pembobolan ATM, Ada yang Kehilangan Rp128 Juta
Lewat keterangan tertulis tersebut, Bank Jateng juga menyatakan perihal kronologi kasus tersebut saat ini sedang dalam proses identifikasi. "Kami berharap hal serupa tidak terulang kembali."
Pada sisi lain, Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Andriyansyah Rithas Hasibuan, mewakili Kapolres Klaten, AKBP Eko Prasetyo, mengaku belum menerima informasi tersebut.
"Kami belum menerima laporan tentang kabar itu [bidan dan dokter menjadi korban pembobolan ATM]. Terlepas dari itu, kami sempat menangkap dua tersangka satu pekan lalu. Tapi, bukan yang kasus hari ini," katanya.