Langganan

Atasi Kesulitan Petani, Pertamina Gelontor 29.040 Tabung Elpiji 3 Kg ke Sragen - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 25 Agustus 2024 - 18:59 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi LPG 3 Kilogram. (Solopos Dok).

Esposin, SRAGENPertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menggelontor alokasi tambahan elpiji 3 kg sebanyak 29.040 tabung ke wilayah Kabupaten Sragen, Minggu (25/8/2024).

Penambahan alokasi elpiji 3 kg itu dilakukan sejak 19 Agustus sebanyak 8.120 tabung, 23 Agustus sebanyak 10.000 tabung, dan 24 Agustus sebanyak 10.920 tabung.

Advertisement

Area Manager Communication Relations & Corporate Social Responsibility PT Pertamina Patra Niaga Reginal Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho, kepada Esposin, Minggu, menyampaikan tambahan fakultatif elpiji 3 kg tersebut didasarkan pada permintaan Pemkab Sragen

Permintaan diajukan menyusul adanya peningkatan kebutuhan elpiji 3 kg untuk pengairan pertanian di musim kemarau dan banyaknya acara hajatan atau event warga di Kabupaten Sragen.

Advertisement

Permintaan diajukan menyusul adanya peningkatan kebutuhan elpiji 3 kg untuk pengairan pertanian di musim kemarau dan banyaknya acara hajatan atau event warga di Kabupaten Sragen.

“Kami juga berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas [Hiswana Migas] setempat terkait peningkatan kebutuhan elpiji tersebut. Saya menekankan kepada para agen dan pangkalan tetap memprioritaskan konsumen akhir,” ujarnya.

Dia menjelaskan sesuai Surat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor B-5522/MG.05/DJM/2024 tanggal 10 Juni 2024, pangkalan (sub penyalur) elpiji 3 kg wajib mendistribusikan minimal 90% elpiji 3 kg kepada konsumen akhir per 1 Juli 2024.

Advertisement

Dia menyebut HET elpiji 3 kg untuk Jawa Tengah (Jateng) senilai Rp15.500 per tabung di tingkat pangkalan sesuai dengan Surat Keputusan (SK) Gubernur Jateng Nomor 541/15 Tahun 2015.

Dia mengatakan HET itu hanya di tingkat pangkalan, bukan di pengecer, warung kelontong, atau toko nonpangkalan. Sasaran distribusi elpiji 3 kg itu, kata dia, selain rumah tangga juga petani. Hal itu sesuai Peraturan Presiden No 38/2019.

Dia menerangkan petani yang memiliki lahan paling luas 0,5 hektare boleh menggunakan elpiji 3 kg, kecuali transmigran yang memiliki lahan pertahian paling luas 2 hektare. Para petani itu, kata dia, mengusahakan sendiri tanaman pangan dan hortikultura mereka serta memiliki pompa air dengan kapasitas paling besar 6,5 PK.

Advertisement

Dia mengimbau rumah tangga tidak miskin atau usaha nonmikro agar menggunakan elpiji nonsubsidi. Berdasarkan Surat Dirjen Migas Kementerian ESDM No. B-2461/MG.05/DJM/2022, Brasto menyebut ada delapan kategori usaha yang dilarang menggunakan elpiji subsidi.

Delapan kategori usaha itu yakni restoran, hotel, usaha peternakan, usaha pertanian (di luar ketentuan Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2019 dan yang belum dikonversi), usaha tani tembakau, usaha jasa las, dan usaha binatu atau laundri, serta usaha batik.

Prioritas Wilayah Kritis

“Pertamina Patra Niaga memiliki elpiji/Bright Gas 5,5 kg, 12 kg, dan 50 kg untuk memfasilitasi rumah tangga tidak miskin dan kelas/sektor usaha yang tidak berhak menggunakan elpiji subsidi,” jelasnya.

Sebelumnya, Pengawas Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) Sragen, Kunto Widyastuti, menyampaikan Pemkab Sragen sudah mengantisipasi lonjakan kebutuhan elpiji di Sragen dengan berkirim surat ke Pertamina untuk penambahan kuota fluktuatif elpiji 3 kg.

Advertisement

Dia menerangkan permohonan itu dikabulkan Pertamina dengan perhitungan tersendiri. “Meningkatkan kebutuhan itu karena sektor pertanian bertepatan masuk musim butuh air sehingga banyak petani menggunakan elpiji 3 kg sebagai bahan bakar pompa air agar tanaman padi bisa terselamatkan. Kami mengajukan penambahan 50% dari alokasi harian di masing-masing agen,” ujarnya.

Kunto menjelaskan Pemkab Sragen meminta kepada Pertamina agar penyaluran elpiji 3 kg diberikan kepada wilayah-wilayah kritis. Di sisi lain, Kunto mengimbau warga agar tidak panic buying agar distribusi elpiji bisa merata ke semua sektor. Melihat kuota di 2024, kebutuhan per bulan di Sragen sebanyak 3.215 metric tons (MT).

“Distribusi tambahan fluktuatif elpiji 3 kg itu diperkirakan selama sebulan ke depan. Semoga Oktober mendatang sudah hujan. Anomali cuaca di Indonesia sangat berpengaruh. Pada tahun 2023, Desember baru turun hujan,” jelasnya.

Soal harga elpiji 3 kg, Kunto mengatakan di tingkat pengecer antara Rp22.000-Rp25.000/tabung. "Kami selalu berkoordinasi dengan Pertamina agar situasi dapat terkendali," ujarnya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif