by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Senin, 19 September 2022 - 15:14 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Siswa Kelas II SDN 01 Gantiwarno, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, terpaksa belajar di lahan parkir guru mulai Senin (19/9/202). Hal ini menyusul belum diperbaikinya ruang kelas mereka yang rusak.
Seperti diberitakan, sebagian atap ruang Kelas II SDN 01 Gantiwarno, ambrol. Beruntung peristiwa terjadi di hari libur sehingga ruangan dalam keadaan kosong. Kejadian ambrolnya genting tersebut diketahui Senin (12/9/2022) pagi dan diperkirakan terjadi Minggu (11/9/2022).
Hingga saat ini atap kelas tersebut belum diperbaiki karena tidak ada alokasi anggaran. Demi keamanan, ruangan tersebut kini tak lagi digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). Namun sayangnya, tidak ada ruangan kelas lainnya yang bisa digunakan untuk KBM siswa Kelas II. Pasalnya, jumlah ruang kelas di SD tersebut hanya enam ruang atau satu kelas untuk masing-masing jenjang.
Di sisi lain KBM siswa Kelas II harus tetap berjalan, sehingga mereka terpaksa menempati teras masjid sekolah. Namun kemudian tempat ini dirasakan siswa tidak nyaman karena tidak menggunakan kursi dan meja. Mereka duduk lesehan di lantai sehingga siswa mudah lelah.
Baca Juga: Rangka Lapuk, Genting Ruang Kelas SDN 01 Gantiwarno Karanganyar Ambrol
Akhirnya sejak Senin ini KBM dipindah ke tempat lain, yakni di lahan parkir kendaraan guru, di samping ruang kepala sekolah dan ruang guru. Di tempat ini mereka menggunakan kursi-meja yang dipindahkan dari ruang kelas mereka.
Lahan parkir berukuran sekitar 4 x 6 merer persegi ini sudah beratap, sebagian dindingnya tidak tertutup. Pihak sekolah kemudian menutup sebagian dinding itu dengan spanduk dan membiarkan sisi lainnya terbuka sehingga KBM terlihat dari luar.
Selain itu, lahan parkir ini juga dekat dengan jalan Keleng-Karanganyar sehingga siswa sesekali terganggu oleh suara bising kendaraan yang lewat.
Baca Juga: DPRD Karanganyar Minta Pemkab Cari Sumber Dana Lain untuk Perbaiki Sekolah
Sementara itu, sejumlan siswa Kelas II mengaku lebih senang belajar di lahan parkir karena sejuk. "Lebih enak di sini, tidak sumuk [gerah], " ujar Sultan Aditama, salah seorang siswa.
Sementara itu, siswa lainnya, Izam Nur Maulana, mengaku lebih suka sekolah di parkiran karena takut belajar di kelas yang rawan ambruk. "Lebih suka di sini [parkiran] karena di sana takut [atap kelasnya] ambrol," ujarnya.