by Tri Rahayu - Espos.id Solopos - Rabu, 29 September 2021 - 19:14 WIB
Esposin, SRAGEN — Animo masyarakat mengikuti vaksinasi Covid-19 di tempat vaksinasi terpusat Kantor Unit Pelayanan Terpadu Penanggulangan Kemiskinan (UPTPK) di kompleks Sekretariat Daerah (Setda) Sragen menurun drastis beberapa hari terakhir.
Seperti pada Rabu (29/9/2021) sekitar pukul 09.30 WIB, sebagian besar dari ratusan kursi untuk antrean peserta vaksinasi terjajar rapi di empat tenda di halaman depan Setda Sragen terlihat menganggur. Hanya ada puluhan orang terlihat duduk menunggu panggilan untuk skrining atau penyuntikan vaksin.
Beberapa hari sebelumnya, kursi-kursi itu selalu penuh pada waktu tersebut, bahkan antrean mengular sampai luar pagar Setda. Meskipun peserta vaksinasi tak sebanyak pekan lalu, tim tenaga kesehatan (nakes) yang bekerja tetap penuh sebanyak 30 orang.
“Sejak Senin (27/9/2021) lalu berkurang banyak peserta vaksinnya. Pada Senin lalu hanya 300 orang. Selasa (28/9/2021) turun menjadi 250 orang. Hari ini [Rabu] bisa jadi turun lagi. Padahal targetnya 500 orang per hari,” kata anggota staf Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Handoyo Bambang saat berbincang dengan Esposin, Rabu.
“Sejak Senin (27/9/2021) lalu berkurang banyak peserta vaksinnya. Pada Senin lalu hanya 300 orang. Selasa (28/9/2021) turun menjadi 250 orang. Hari ini [Rabu] bisa jadi turun lagi. Padahal targetnya 500 orang per hari,” kata anggota staf Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Sragen Handoyo Bambang saat berbincang dengan Esposin, Rabu.
Baca juga: Karyawan BUMD Sragen Diwajibkan Cari 5 Sasaran Vaksinasi Covid-19
Bambang hanya bisa menduga-duga mengapa animo masyarakat yang datang ke tempat vaksinasi terpusat di Kantor UPTPK Sragen menurun drastis. Biasanya dalam sehari tim nakes UPTPK bisa melayani 700-1.000 orang.
Baca juga: Pria Sragen Restorasi Sedan Jadi Lamborghini KW, Ini Penampakannya
Mardi datang ke UPTPK mengantar istrinya untuk divaksin. Sutari ikut vaksinasi kali ketiga dan belum berhasil divaksin karena nomor induk kependudukan (NIK) miliknya tertukar dengan anaknya yang tinggal di Sorong.
“Sebenarnya istri saya itu sudah ikut vaksin bersama saya dulu. Karena NIK tertukar maka istri saya harus mengurusnya. Kami ke UPTPK ini merupakan kali ketiga datang antre menjadi peserta vaksin. Semoga hari ini bisa. Kami diminta menunggu karena perubahan NIK baru diproses. Sebelumnya tadi sudah mengurus ke Dispendukcapil [Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil],” kata Mardi.
Mardi memiliki analisis yang sama dengan Bambang terkait sepinya peserta vaksinasi di UPTPK.
“Kalau saya ya pilih yang dekat dengan rumah daripada jauh-jauh ke sini. Di Tenggak itu sudah tiga kali dilakukan vaksinasi dengan peserta 175-250 orang. Setiap kali kegiatan vaksin, sasarannya tiga RT,” katanya.
Baca juga: Cakupan Vaksinasi Lebihi Target, Kapan Sragen Masuk Level 2 PPKM?
Kabid Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) DKK Sragen, dr. Sri Subekti, mengungkapkan sepinya peserta vaksinasi di UPTPK karena sudah banyak serbuan vaksin ke desa-desa dengan sasaran sampai 1.000 dosis per hari.
“Sekarang persediaan vaksin membeludak sehingga instansi manapun bisa melakukan gerakan vaksinasi sendiri selama nakesnya ada. Rumah sakit negeri dan swasta juga mempunyai gerakan sendiri. Dulu banyak permintaan vaksinasi karena banyak warga yang ingin melakukan perjalanan bukan untuk kesehatan. Sekarang pelaku perjalanan berkurang banyak. Kesadaran warga untuk vaksin karena kesehatan kelihatan masih kurang,” ujarnya.