by Trianto Hery Suryono Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Rabu, 25 Februari 2015 - 00:10 WIB
Esposin, WONOGIRI — Tiga unit los di Pasar Girimarto Wonogiri yang biasa digunakan berjualan enam pedagang ambruk, Senin (23/2/2015) malam. Bangunan los itu ambruk karena kayu penyangganya sudah rapuh dan saat kejadian turun hujan deras disertai angin kencang.
Hujan disertai angin kencang terjadi di Wonogiri, Senin (23/2/2015) sejak pukul 14.00 WIB hingga malam. Informasi yang dihimpun Esposin, Selasa (24/2/2015), los itu runtuh pada tengah malam. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.
Pegawai Pasar Girimarto dan warga sekitar pada Selasa (24/2/2015)pagi bergotong-royong membersihkan reruntuhan. Seorang warga Girimarto yang ikut bergotong royong, Jarot, mengatakan tak banyak orang yang tahu los pasar itu ambruk.
Pegawai Pasar Girimarto dan warga sekitar pada Selasa (24/2/2015)pagi bergotong-royong membersihkan reruntuhan. Seorang warga Girimarto yang ikut bergotong royong, Jarot, mengatakan tak banyak orang yang tahu los pasar itu ambruk.
Menurut dia, pedagang tidak setiap hari berjualan di pasar itu. Pasar itu hanya ramai saat hari pasaran Pahing. “Hari ini [Selasa, (24/2/2015)] tidak ada pedagang yang berjualan karena bukan hari pasaran sehingga puing-puing reruntuhan bisa dibersihkan tanpa mengganggu aktivitas perdagangan,” jelas Jarot.
Pedagang sudah sejak lama khawatir los yang mereka tempati ambruk karena kondisi kayunya sudah rapuh. Ada empat los yang kayu penyangganya sudah keropos. Pedagang waswas berjualan di los tersebut. Apalagi jika turun hujan deras disertai angin kencang.
Kepala Bidang (Kabid) Pasar Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Wonogiri, Agus Suprihanto, telah mengecek kondisi Pasar Girimarto. Ia akan mengusulkan anggaran perbaikan los yang ambruk dalam APBD Perubahan 2015.
Lebih lanjut dia menjelaskan los yang ambruk berukuran 3 meter x 9 meter. “Tiga los ambruk Senin sekitar pukul 24.00 WIB. Penyebabnya angin bertiup kencang saat hujan deras sehingga kayu yang sudah rapuh tak kuasa menahannya,” ujar dia.
Dia menyatakan tiga los yang ambruk berada di lokasi los berkode WW. Enam pedagang yang biasa berjualan di los yang ambruk untuk sementara waktu berpindah ke los di dekat mereka.
“Los tersebut kosong, pedagang yang berhak menempati los tidak pernah berjualan. Luas los cukup yakni 4 meter x 9 meter,” kata Agus.
Mengenai kondisi empat los lain yang rusak parah, Agus mengatakan los itu akan direhab agar pedagang lebih nyaman berjualan. “Anggaran pemeliharaan pasar senilai Rp390 juta untuk 26 pasar tradisional se-Wonogiri. Kami akan menginventarisasi ulang kerusakan sarana dan prasarana pasar sehingga dana pemeliharaan tersebut cukup,” papar dia.
Sementara itu, pengelola Pasar Tradisional Girimarto, Mulyatmo, kepada tim Disperindagkop dan UMKM Wonogiri yang meninjau lokasi menyatakan aktivitas perdagangan tidak terganggu akibat ambruknya tiga los di pasar itu akibat angin kencang yang terjadi di Wonogiri.