by Akhmad Ludiyanto - Espos.id Solopos - Senin, 24 Oktober 2022 - 10:17 WIB
Esposin, KARANGANYAR — Jembatan Kali Gembong di Lingkungan Nglurah, Kelurahan/Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar yang ambrol akibat diguyur hujan deras pada Jumat (21/10/2022) ternyata sudah berumur setengah abad. Jembatan ini merupakan jembatan pelengkung dengan pasangan batu kali yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat.
Hal itu dijelaskan oleh Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPU PR) Karanganyar, Margono. Jembatan rusak yang menjadi akses utama warga setempat itu segera diperbaiki.
Rencananya, Pemerintah Kabupaten Karanganyar akan membangun jembatan baru dengan struktur komposit (perpaduan material). Selain itu, jembatan di akses utama lingkungan tersebut juga akan diperlebar menjadi enam meter.
"Karena ini sudah rusak atau putus, tentunya harus segera diganti. Rencana kami akan dibangun jembatan dengan struktur komposit. Itu merupakan kombinasi di mana gelagarnya pakai besi, dan platnya pakai beton,” ujarnya saat ditemui di lokasi jembatan tersebut, pekan lalu.
"Karena ini sudah rusak atau putus, tentunya harus segera diganti. Rencana kami akan dibangun jembatan dengan struktur komposit. Itu merupakan kombinasi di mana gelagarnya pakai besi, dan platnya pakai beton,” ujarnya saat ditemui di lokasi jembatan tersebut, pekan lalu.
Selain itu, akan ada penambahan ukuran pada lebar, ketinggian, maupun bentang panjang jembatan baru. Ia menjelaskan bahwa pada jembatan yang sekarang ini lebarnya sekitar 4,5 meter. Rencananya jembatan baru akan dibuat selebar 6 meter sehingga lebih leluasa saat ada kendaraan roda empat berpapasan.
Baca juga : Jembatan Nglurah Tawangmngu Dilebarkan Jadi 6 Meter
“Rencananya nanti lebarnya akan dibuat 6 meter, tingginya yang semula 8 meter akan ditambah 9,5 meter supaya kendaraan berbelok juga lebih nyaman. Lalu panjang bentang jembatan ini nanti 10 meter,” jelasnya.
Rencana tersebut akan disampaikan kepada pimpinannya untuk diteruskan kepada Bupati agar mendapat persetujuan sekaligus penganggarannya.
“Tapi ini semua akan kami sampaikan dulu kepada Bupati. Harapan kami perbaikan ini bisa dilakukan melalui anggaran 2023,” harapnya.
“Jalan yang ada jembatannya ini adalah akses utama warga. Ada akses lain tetapi melingkar cukup jauh sehingga harus dibuatkan jembatan darurat,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Karanganyar, Bagus Darmadi.
Ia menegaskan jembatan darurat hanya boleh dilalui pejalan kaki atau pesepeda. sementara pengendara sepeda motor apalagi mobil dilarang melintas karena jembatan darurat tak mampu menopang beban berlebih.
Baca juga : Jadi Akses Utama, Warga Nglurah Tawangmangu Bangun Jembatan Darurat
“Nanti ini hanya untuk pejalan kaki, atau sepeda masih boleh. Itu pun harus bergantian. Selain itu, jembatan tidak boleh digunakan lagi atau harus ditutup pada saat turun hujan, untuk mengantisipasi kejadian yang sama. Nanti kami minta kepada kepala lingkungan sini untuk menempatkan warga untuk menutup jalan dan berjaga,” sambung Bagus.
Jembatan darurat itu dibangun karena menjadi satu-satunya akses warga. Banyak warga Nglurah yang menyekolahkan anaknya di pusat Kecamatan Tawangmangu dan harus melintasi jembatan itu. Jembatan itu merupakan akses utama bagi warga dari jalan raya Tawangmangu menuju ke lingkungan tempat tinggal mereka.