by Sri Sumi Handayani Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Selasa, 17 November 2015 - 18:36 WIB
Esposin, KARANGANYAR--Sejumlah warga Dusun Maguan, Desa Gaum, Tasikmadu memblokade jalan kampung yang menghubungkan Tasikmadu-Mojogedang, Selasa (17/11/2015).
Mereka memprotes kualitas beton untuk membangun jalan. Sejumlah warga menutup dua ujung jalan sepanjang sekitar 600 meter itu menggunakan bambu dan batang kayu. Mereka juga memasang spanduk ‘Jalan ora layak pakai. Nek niat mbangun mbok sek tenanan ndak bleduke marai penyakit.’ Mereka juga menyebar bongkahan batu di sepanjang jalan.
Informasi yang dihimpun Esposin, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar membangun jalan pada Oktober 2015. Menurut warga, pekerjaan selesai tiga pekan lalu. Tetapi, sebagian beton jalan rusak.
“Selesai tiga pekan lalu tapi sudah rusak. Kalau kendaraan lewat itu debu masuk rumah banyak,” kata salah satu warga, Widodo, 42, saat ditemui wartawan, Selasa.
Warga RT 008/RW 006, Dusun Maguan, Sri Lestariningsih, menjelaskan debu dari pekerjaan mengganggu warung makan miliknya. Sri heran beton rusak setelah dilewati kendaraan. Sejumlah warga mencurigai kontraktor mengerjakan proyek itu asal-asalan.
“Mosok bangun jalan tidak ada otot [kerangka]. Tidak ada papan informasi proyek. Kalau niat bangun jalan seharusnya pemerintah mengecek dan memastikan kualitas,” tutur dia.
Sejumlah pengguna jalan harus putar balik. Kepala Desa Gaum, Nur Setyo Utami, mengungkapkan proyek tersebut milik Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Karanganyar. Proyek dikerjakan bertahap. Menurut dia pekerjaan belum selesai dan akan dilanjutkan.
Jalur itu merupakan jalur alternatif dari Karanganyar dan Tasikmadu ke Mojogedang. Rata-rata pengguna jalan dari luar Tasikmadu, seperti kendaraan roda dua, mobil, dan truk yang mengangkut hasil panen.
“Setelah dibangun selama sebulan, sempat berhenti sepuluh hari. Kemungkinan akan dilanjutkan lagi. Lha wong memang belum jadi malah didemo,” ungkap di.