by Mahardini Nur Afifah Jibi Solopos - Espos.id Solopos - Kamis, 6 Maret 2014 - 03:15 WIB
Penyelenggaraan dua agenda budaya berbasis karnaval dalam waktu yang berdekatan ini rupanya beralasan. Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sengaja menampilkan dua karnaval yang berbeda sebagai ajang adu inovasi bagi penyelenggara kegiatan.
Acara Vastenburg Carnival akan menampilkan keragaman kostum berbahan dasar bambu. Sebanyak 70% persen material pembuatan kostum berasal dari bahan-bahan alam yang banyak terdapat di pasar tradisional. Sementara Solo Batik Carnival, akan menampilkan kreasi kostum berbahan dasar kain batik.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Solo, Eny Tyasni Suzana, mengatakan selama ini penyelenggaraan karnaval budaya di Solo sering disorot lantaran kurangnya inovasi. “Lewat penyelenggaraan yang berdekatan ini, karnaval satu sama lain bisa saling memotivasi agar melahirkan inovasi baru,” terang Eny, saat berbincang denagn Esposin, di Balai Kota Solo, Minggu (2/3/2014).
Menurut Eny, persiapan dua karnaval yang diproyeksi sebagai agenda budaya unggulan Kota Bengawan ini dimulai awal Maret ini. “Persiapan sudah mulai. Vastenburg Carnival sudah memulai workshop-nya. Giliran SBC, nanti akan segera menyusul,” jelasnya.
Disinggung mengenai inovasi yang bakal dihadirkan dalam SBC 2014, Eny mengungkapkan karnaval batik tahun ini tetap digelar di jalan protokol Kota Solo. Rute yang ditempuh, imbuhnya, dimulai dari Stadion Sriwedari hingga koridor Jenderal Sudirman. Sebelumnya, Disbudpar telah mempertimbangkan penyelenggaraan SBC 2014 di Stadion Manahan. Namun mengingat beberapa pertimbangan, wacana ini dibatalkan.
“Rute akan lebih singkat. Tapi nanti akan ada fokus acara di Jensud [koridor Jenderal Sudirman]. Kami lihat pertunjukan Solo Carnaval lalu cukup berhasil [ditilik dari manajemen penonton]. Konsep ini kami terapkan untuk SBC,” urainya.
Selain itu, SBC 2014 bakal diarahkan menggunakan kain batik motif khas Solo sebagai langkah edukasi bagi masyarakat dan memperkuat branding karnaval ini. “Sekarang lebih dikuatkan batik Solo untuk eksplorasi. Kemasan juga akan digarap lebih baik.”
Program Director Vastenburg Carnival, Heru Prasetya, menambahkan pihaknya sudah mengawali workshop bagi peserta yang terdiri atas pelajar, mahasiswa, dan masyarakat lebih awal dari SBC 2014 agar persiapannya lebih matang.
“Kami sengaja mulai Minggu [2/3/2014] agar persiapan bisa maksimal. Pekan depan kami fokus ke konsep, lalu dilanjutkan ke penggarapan mahkota, kostum, hingga finalisasi akhir Mei nanti. Workshop akan digelar rutin tiap pekan di sini,” kata Heru.