by Kurniawan - Espos.id Solopos - Jumat, 25 Maret 2022 - 21:18 WIB
Esposin, SOLO -- Ketua Takmir Masjid Agung Solo, M Muhtarom, memastikan ada Salat Tarawih berjamaah di masjid tersebut apda Ramadan 2022. Namun, teknis dan ketentuan pelaksanaan salat tersebut masih menunggu Surat Edaran (SE) Wali Kota Solo yang akan keluar pekan depan.
Muhtarom mengaku sudah bertemu dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, pada Jumat (25/3/2022) pagi. “Alhamdulillah tahun ini [Salat Tarawih] info tadi pagi dari Wali Kota. Tapi masih menunggu SE hari Senin depan. Tadi disampaikan bisa menyelenggarakan Salat Tarawih, teknis dilihat, menunggu SE Wali Kota dulu,” tuturnya kepada Esposin, Jumat (25/3/2022.
Muhtarom menjelaskan teknis Salat Tarawih merujuk kepada SE Wali Kota terkait penerapan protokol kesehatan (prokes). Menurutnya, Takmir Masjid Agung Solo akan mengikuti ketentuan prokes Salat Tarawih sesuai ketentuan SE Wali Kota Solo.
Baca Juga:Ramadan, Masjid Agung Solo Sediakan 200 Porsi Hidangan Buka Setiap Hari
Ia berharap jarak antaranggota jemaah bisa dirapatkan kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. “Harapan kami kalau bisa ya jarak rapat lagi ta ya. Karena kami inginkan itu, tapi harus juga mengikuti aturan dari pemerintah kan,” katanya.
Lebih jauh, Muhtarom menjelaskan selain Salat Tarawih, kegiatan-kegiatan Ramadan di Masjid Agung Solo akan dihidupkan kembali. Di antaranya kegiatan kajian yang biasanya dilakukan menjelang buka puasa. Kegiatan itu akan digelar dengan prokes ketat.
Baca Juga: Perbaikan Besar-Besaran, Masterplan Masjid Agung Solo Disusun Tahun Ini
Kegiatan itu akan dilangsungkan di serambi Masjid Agung Solo dengan kapasitas 250 orang. Hari pertama puasa Ramadan akan menjadi parameter dalam mengatur pelaksanaan kegiatan kajian menjelang berbuka puasa. “Hari pertama kami masih meraba yang datang berapa. Sebab baru kali ini mengadakan lagi setelah pandemi,” tegasnya.
Baca Juga: Takmir Masjid Agung Solo Miliki Tradisi Selama Ramadan
Sedangkan untuk rakaat Salat Tarawih menurut Muhtarom, Masjid Agung Solo tetap memfasilitasi semua jemaah, baik delapan rakaat maupun 21 rakaat. Teknis pelaksanaannya menurutnya sama seperti salat tarawih pada sebelum pandemi.
“Yang menghendaki delapan rakaat kami siapkan imam Witir sendiri. Setelah tarawih delapan rakaat, jemaah yang 21 rakaat duduk dulu menunggu Salat Witir yang delapan rakaat. Setelah itu, jemaah 21 rakaat melanjutkan salat,” katanya.