by Nimatul Faizah - Espos.id Solopos - Kamis, 13 Januari 2022 - 17:33 WIB
Esposin, BOYOLALI -- Sukarelawan PMI Boyolali melakukan fogging atau pengasapan di daerah yang terdapat kasus demam berdarah (DB) pada Rabu (12/1/2022). Fogging tersebut dilaksanakan di RT 01/RW 09, Surodadi, Siswodipuran, Boyolali.
Kepala Markas PMI Boyolali, Dahat Wilarso, mengatakan fogging dilaksanakan di Kelurahan Siswodipuran karena sudah ada lima suspek DB di wilayah setempat. Lima suspek tersebut dihitung selama Desember 2021 dan Januari 2022.
“Dalam dua bulan [Desember dan Januari] terjadi adanya peningkatan suspek ada 5, setelah diperiksa di laboratorium ada 2 yang positif DB,” ungkap Dahat Wilarso saat ditemui Esposin pada Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Dikit Lagi Capai Target, Ini Progres Vaksinasi Anak di Boyolali
Baca juga: Dikit Lagi Capai Target, Ini Progres Vaksinasi Anak di Boyolali
Lebih lanjut, Dahat mengatakan kegiatan fogging untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) di wilayah Siswodipuran. “Di Siswodipuran kan DB sering muncul, kami khawatir kalau sampai terjadi KLB. Jangan sampai terjadi KLB lah,” ungkapnya.
“Kegiatan fogging awalnya ada program Surveilans Berbasis Masyarakat [SBM] atau pelaporan dini. Masyarakat Siswodipuran melapor ke relawan yang ada di Siswodipuran, kemudian relawan melapor ke kelurahan, lalu dari kelurahan ditindaklanjuti ke puskesmas baru ke Dinkes,” jelasnya.
Sementara itu, Lurah Siswodipuran, Edi Pudjijanto, membenarkan tentang daerahnya yang menjadi langganan DB di setiap tahunnya. Ia juga mengatakan di daerah Surodadi terdapat banyak penampungan air.
“Untuk Siswodipuran memang benar menjadi wilayah titik epidemik DB karena hampir setiap tahun ada kejadian warga terjangkit DB. Untuk wilayah Surodadi yang belakang MAN Boyolali kan sejarahnya susah air, jadi banyak warga buat penampungan air. Nah, dari situ banyak jentik-jentik nyamuk,” ungkap Edi.
Lebih lanjut, Edi mengatakan fogging bukanlah hal utama yang dilaksanakan utama untuk memberantas nyamuk karena hanya menargetkan nyamuk dewasa.
“Sebenarnya fogging bukan hal utama ya. Itu akan lebih efektif jika kita laksanakan pemberantasan sarang nyamuk [PSN]. Jadi fogging itu mengantisipasi nyamuk dewasa yang diindikasi membawa bibit DB agar tidak menjalar ke daerah sekitarnya,” ungkapnya.
Baca juga: Tak Buru-Buru, Vaksinasi Booster di Boyolali Tunggu Dinkes Jateng
“Untuk PSN kami berkoordinasi di masing-masing wilayah RT dan RW yang berpotensi DB. Kemudian secara global kami mengimbau masyarakat untuk melakukan pembersihan di wilayah yang berpotensi menjadi sarang jentik nyamuk. Kemudian juga memberikan Abate dan ikan kecil di beberapa penampungan air,” kata Edi.