by Kurniawan - Espos.id Solopos - Rabu, 20 Juli 2022 - 23:40 WIB
Esposin, SOLO -- Di wilayah Kota Solo ada dua wilayah yang bernama Kauman yang sama-sama bersejarah namun kondisinya kini sangat berbeda. Kedua kampung itu masing-masing terkait dengan sejarah Keraton Solo dan Pura Mangkunegaran.
Ketua komunitas pencinta sejarah, Solo Societeit, Dani Saptoni, menjelaskan Kauman pertama terletak di barat Alun-alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, tak jauh dari Masjid Agung Solo, Pasar Kliwon.
Sedangkan Kauman yang lain berada di wilayah Kelurahan Kestalan, Banjarsari, tepatnya di sekitar Pasar Legi Solo. Kauman di Pasar Kliwon biasa disebut sebagai Kampung Kauman Kasunanan Solo karena sejarah berdirinya.
Kampung itu lahir seiring berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sedangkan Kampung Kauman di Pasar Legi. Kota Solo, dikenal sebagai Kauman Mangkunegaran karena terkait dengan sejarah berdiri Kadipaten Mangkunegaran.
Kampung itu lahir seiring berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Sedangkan Kampung Kauman di Pasar Legi. Kota Solo, dikenal sebagai Kauman Mangkunegaran karena terkait dengan sejarah berdiri Kadipaten Mangkunegaran.
“Kampung Kauman Mangkunegaran salah satu kawasan heritage di Solo yang dilupakan orang, karena ada daerah yang juga bernama Kauman. Di Solo kan ada dua Kauman, Kauman Kasunanan dan Kauman Mangkunegaran,” ujarnya, Rabu (20/7/2022).
Baca Juga: 6 Keistimewaan Pasar Kliwon, Kecamatan Terpadat di Solo dan Jateng
Dani menjelaskan dulu ada Masjid Ageng di Kauman Mangkunegaran. Masjid itu dibangun Pangeran Sambernyawa atau KGPAA Mangkunagoro I. Masjid itu terletak di seberang Pasar Legi Solo.
Baca Juga: Lingkungan Rumah Pangeran Sambernyawa di Kestalan Dulu Kawasan Ulama
Masjid Ageng dulunya jadi pusat aktivitas religi warga Kauman Mangkunegaran. Namun oleh KGPAA Mangkunegoro IV masjid itu dipindahkan ke barat Pura Mangkunegaran dan kini bernama Masjid Al Wustho Mangkunegaran.
Pemindahan masjid membuat kehidupan religi masyarakat Kauman Mangkunegaran semakin memudar. “Akhirnya kehidupan religi di situ semakin lama semakin pudar, karena pusatnya dipindah. Untuk santri-santri yang di situ tidak ikut dipindah karena lokasinya sempit. Apalagi di sekitar Al Wustho sudah ada perkampungan atau permukiman,” terangnya.
Berdasarkan catatan Esposin, di Kampung Kauman Mangkunegaran atau dikenal juga dengan nama Kampung Kauman Pasar Legi, Kestalan, Banjarsari, Solo, hingga kini masih ada rumah peninggalan Pangeran Sambernyawa.
Baca Juga: Masih Asli, Begini Kondisi Rumah Pangeran Sambernyawa di Kestalan Solo
Rumah itu ditempati tokoh bernama asli Raden Mas Said sambil menunggu proses pembangunan Pura Mangkunegaran. Kondisi rumah tersebut masih terjaga dengan baik dan hampir semuanya masih asli dari masa ditempati oleh RM Said.