Langganan

9.000-an Pemilih Pemula di Sragen Belum Perekaman e-KTP, Setara 1 Kursi di DPRD - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Tri Rahayu  - Espos.id Solopos  -  Minggu, 7 Januari 2024 - 16:24 WIB

ESPOS.ID - Pelajar MAN 1 Sragen melakukan perekaman iris mata saat jemput bola perekaman KTP Elektronik (e-KTP) di MAN 1 Sragen, Senin (22/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Esposin, SRAGEN—Pemilih pemula yang didominasi kalangan pelajar SMA/SMK/MA yang belum melakukan perekaman kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) Sragen mencapai 9.000-an orang.

Jumlah pemilih pemula ini sama dengan jumlah satu kursi di DPRD Kabupaten Sragen.

Advertisement

Kepala Dispendukcapil Sragen, Adi Siswanto, saat berbincang dengan Esposin, Minggu (7/1/2024), di Dispendukcapil Sragen, menyebut data pemilih pemula per Rabu (3/1/2024) sebanyak 9.408 orang.

Dia menjelaskan mereka ini sudah tercatat by name dan by address yang memiliki hak suara dalam Pemilu 2024, tepatnya 14 Februari 2024 mendatang. Mereka sudah berumur 17 tahun pada hari H pencoblosan Pemilu 2024.

Advertisement

Dia menjelaskan mereka ini sudah tercatat by name dan by address yang memiliki hak suara dalam Pemilu 2024, tepatnya 14 Februari 2024 mendatang. Mereka sudah berumur 17 tahun pada hari H pencoblosan Pemilu 2024.

Atas dasar itulah, Adi berupaya memfasilitasi mereka agar melakukan perekaman dan mendapatkan KTP saat hari H pencoblosan sehingga mereka dapat menggunakan hak pilihnya dalam pemilu.

Dia menyampaikan upaya yang dilakukan dengan membuka pelayanan perekaman e-KTP pada hari libur, yakni Sabtu dan Minggu. Pembukaan pelayanan pada hari libur sekolah itu, ujar dia, untuk menjawab alasan mereka sekolah saat hari kerja pelayanan sehingga menganggu kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.

Advertisement

Dia menerangkan pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) sengaja dibuka pada hari libur mulai pukul 08.00 WIB dan tutup order pada pukul 12.00 WIB.

Dia mengatakan hingga Minggu pukul 11.30 WIB sudah tidak ada yang mengantre dan sebanyak 97 orang sudah selesai perekaman e-KTP. Adi melihat dalam pembukaan pelayanan kali kedua di hari libur itu terlihat ada tren menurun yang drastis.

“Kami sudah melakukan beberapa terobosan jemput bola dengan mengoptimalkan pelayanan di Mal Pelayanan Publik, kecamatan, dan Kantor Dispendukcapil tetapi animonya tidak sesuai harapan. Data pemilih pemula yang belum perekaman masih 9.000-an orang. Saat jemput ke sekolah-sekolah sudah dilakukan, tetapi alasannya macam-macam. Ada yang tidak mau foto karena pakai seragam sekolah. Ada yang berkasnya tertinggal di rumah dan saat diambil ternyata si anak itu tidak kembali ke sekolah dan seterusnya,” ujar Adi didampingi sejumlah pegawai bagian perekaman e-KTP.

Advertisement

Dia menjelaskan seperti perekaman e-KTP pada Sabtu dan Minggu itu sudah disosialisasi ke tingkat rukun tetangga (RT), karangtaruna, jejaring Komisi Pemilihan Umum (KPU) dengan harapan anak-anak sekolah dapat memanfaatkan perekaman e-KTP di luar jam sekolah.

“Saya kira sekarang kembali ke personal masing-masing pemilih pemula itu. Mengapa mereka ini enggan untuk perekaman? Saat perekaman itu ada yang datang dari Banyurip Jenar, Kalijambe, dan daerah lainnya. Dari 9.000-an orang itu yang paling banyak dari Masaran,” ujar dia.

Ketua KPU Sragen, Prihantoro P.N.,mengatakan KPU sudah berkomunikasi dengan Dispendukcapil untuk pemilih pemula. Dia menerangkan KPU sudah memiliki by name dan by address pemilih pemula yang belum perekaman.

Advertisement

Dia mengatakan KPU sudah mengimbau kepada mereka lewat Penitia Pemungutan Suara (PPS) agar mereka dapat perekaman e-KTP ke Dispendukcapil.

“Problemnya macam-macam. Ada yang izin keluar sekolah untuk perekaman tidak dibolehkan karena masih pakai pakaian seragam. Dispendukcapil sendiri juga sudah jemput bola ke sekolah-sekolah. Kami akan kolaborasi dengan Dispendukcapil mengingat pencoblosan tinggal 37 hari lagi,” ujar dia.

Advertisement
Ahmad Mufid Aryono - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif