by Redaksi - Espos.id Solopos - Senin, 26 September 2011 - 13:53 WIB
Boyolali (Esposin)- Sekitar 80 persen pemilik sapi potong di Boyolali memilih untuk inseminasi buatan (IB) dibandingkan dengan kawin alami. Hal itu, selain untuk mempermudah reproduksi, tingkat kegagalan dengan IB juga relatif kecil.
“Alasan utama yakni untuk perbaikan monogenetik dari sapi itu sendiri, selain karena biaya yang dikeluarkan juga kecil,” ujar Supervisor IB Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Boyolali, Karmidi, kepada wartawan di sela-sela pemeriksaan sapi bunting di Desa Jagoan, Sambi, Minggu (25/9/2011).
Karmidi menambahkan dengan sistem IB itu juga sebagai upaya untuk meningkatkan populasi ternak sapi di Boyolali itu sendiri. Namun demikian, IB itu jarang digunakan untuk sapi perah yang berada di sekitar lereng Merapi. Hal itu karena kondisi tubuh sapi itu sendiri.
(fid)