Langganan

61 Warga Solo Meninggal Positif Covid-19 Dalam 15 Hari Terakhir, Total 176 Orang - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Mariyana Ricky P.d  - Espos.id Solopos  -  Selasa, 15 Desember 2020 - 20:15 WIB

ESPOS.ID - Ilustrasi proses pemakaman pasien Covid-19 (Istimewa)

Esposin, SOLO -- Dua warga Solo meninggal positif Covid-19 pada Selasa (15/12/2020). Jumlah itu menambah kumulatif kasus kematian pasien positif Covid-19 menjadi 176 orang dari total 3.509 kasus konfirmasi positif corona.

Ketua Pelaksana Satuan Petugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengatakan dalam 15 hari ini tercatat 61 pasien positif corona meninggal dunia. Jumlah itu menunjukkan tingkat kematian pasien Covid-19 yang semakin tinggi.

Advertisement

Ahyani mengaku khawatir dengan tingginya angka kematian tersebut. Seluruh kasus kematian merupakan pasien suspek yang naik kelas jadi kasus konfirmasi. Mereka bergejala, kemudian rawat inap, terkonfirmasi positif, lalu mengalami perburukan.

Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada Solo 2020 Digelar Rabu, Peserta Wajib Bawa Hasil Rapid Test Nonreaktif

Advertisement

Pleno Rekapitulasi Suara Pilkada Solo 2020 Digelar Rabu, Peserta Wajib Bawa Hasil Rapid Test Nonreaktif

Ada pula warga Solo yang hasil uji swabnya keluar setelah meninggal dunia dan positif Covid-19. “Beberapa ada yang sudah dirujuk [ke rumah sakit] dalam kondisi kurang baik. Sehingga harus sudah mendapatkan sokongan dari alat bantu,” katanya kepada Esposin melalui telepon, Selasa.

Sementara itu, berdasarkan data hingga Selasa (15/12/2020), kumulatif jumlah kasus konfirmasi positif Covid-19 Solo mencapai angka 3.509 orang. Perinciannya, 2.125 pulang/sembuh, 1.039 isolasi mandiri, 169 perawatan, dan 176 orang meninggal dunia.

Advertisement

Pengusaha Asal Solo Ini Punya 297 Restoran di 4 Negara, Semuanya Dikelola Sesuai Syariat Islam

Testing, Tracing, Treatment

Jumlah warga Solo yang meninggal dunia positif Covid-19 mayoritas dari kalangan usia 50 tahun ke atas. Meski ada pula yang kurang dari 40 tahun tapi tidak terlalu banyak.

"Sebenarnya kenaikannya tidak begitu signifikan, tapi menilik dari data Besuk Kiamat sebulan terakhir ini memang meningkat,” jelasnya.

Ahyani mengaku salah satu upaya menekan kematian adalah 3T yakni testing, tracing, dan treatment. Satgas mendorong pengobatan atau penanganan/treatment rumah sakit lebih insentif agar kesembuhan meningkat.

Advertisement

Sengketa Sriwedari Solo: FKPPI Gugat Putusan Pengadilan Yang Menangkan Ahli Waris

“Kami termasuk galak pada testing dan tracing, kalau pada treatment ini biasanya kami serahkan RS. Tapi, kami mendorong agar masyarakat juga kuat pada treatment dengan meningkatkan daya tahan tubuh,” ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, menambahkan mayoritas kematian pasien Covid-19 adalah pasien yang memiliki penyakit penyerta.

Advertisement

"Meski pada beberapa orang virus ini tidak menimbulkan gejala sakit atau asimtomatik, kalau kena orang yang memiliki penyakit sebelumnya bisa memperparah kondisi, hingga menyebabkan kematian,” katanya.

Advertisement
Suharsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif